Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Merajut Persatuan Tanah Air dalam Ritual Kendi Nusantara IKN

Kompas.com - 16/03/2022, 05:45 WIB
Elza Astari Retaduari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelibatan seluruh gubernur di Indonesia dalam ritual Kendi Nusantara di Ibu Kota Negara (IKN) dinilai merupakan simbol harapan persatuan di Tanah Air.

Dalam ritual Kendi Nusantara yang digelar di titik nol IKN Nusantara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin (14/3/2022), Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang 34 gubernur yang ada di Indonesia untuk hadir.

Para gubernur diminta untuk membawa tanah dan air dari daerah masing-masing, yang kemudian disatukan dalam kendi besar bernama Bejana Nusantara.

Kumpulan tanah dan air dari Sabang sampai Merauke itu kemudian diletakkan dekat titik nol IKN Nusantara yang menjadi simbol titik awal pembangunan ibu kota baru.

Ritual yang kental dengan adat dan tradisi itu juga dilengkapi dengan pembacaan doa agar proyek pembangunan IKN Nusantara dapat berjalan dengan baik.

Baca juga: Kendi Air Dipakai Jokowi untuk Resmikan Mobil Esemka hingga IKN, Ternyata Ini Maknanya...

Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan pembacaan doa serta ritual adat penggabungan tanah dan air di titik nol IKN merupakan simbol yang memperlihatkan dukungan dari seluruh daerah terhadap proyek pembangunan ibu kota baru.

"Di mana intinya kita berdoa dan tentunya memohon kepada Allah Subhanahu Wata'ala supaya program yang besar ini bisa berjalan dengan baik. Semua elemen masyarakat bisa mendukung," ungkap Heru, Senin.

Ia menjelaskan, tanah dan air berkaitan dengan Nusantara, yang mana dari ujung Aceh sampai Papua memiliki kerarifan lokal berbeda-beda.

Ritual Kendi Nusantara menjadi pemersatu perbedaan 34 provinsi di Indonesia sebagai satu kesatuan Tanah Air.

“Kita adalah Nusantara yang dari ujung Aceh sampai Papua dan kearifan lokal yang berbeda-beda dituangkan di dalam simbolis tanah dan air. Dijadikan satu menjadi satu menjadi kalimat tanah air,” jelas Heru.

Baca juga: Kisah Tanah dan Air dari Penjuru Indonesia yang Ditumpahkan di Ibu Kota Nusantara...

Kehadiran 34 gubernur jadi simbol

Antropolog Dr. Y. Argo Twikromo menilai, hadirnya 34 gubernur dalam ritual Kendi Nusantara juga menjadi simbol tersendiri.

Filosofi dari partisipasi gubernur se-Indonesia di IKN Nusantara pun bisa dimaknai sebagai harapan adanya persatuan di bumi pertiwi.

"Kita bisa melihat kehadiran gubernur-gubernur ini bahwa IKN ini adalah simbol dari semua daerah, simbol Nusantara. Mereka menjadi simbol persatuan dari wilayah-wilayah di Nusantara," kata Argo saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/3/2022).

Para gubernur tampak antusias memenuhi undangan Jokowi. Mereka menyiapkan tanah dan air yang diambil dari tempat-tempat yang dianggap penuh makna di daerahnya masing-masing.

Atau bisa dikatakan, 34 gubernur ini menyiapkan tanah dan air terbaik dari wilayahnya untuk mendukung kesuksesan IKN Nusantara.

Antropolog Argo Twikromo. (Dok Pribadi)Argo Twikromo Antropolog Argo Twikromo. (Dok Pribadi)
"Simbol persatuan, solidaritas, kebersamaan, dan partisipasi. Ada ikatan dan harapan di sini. Bawah di situ akan dibangun ibu kota negara Indonesia, dan seluruh provinsi di Indonesia terlibat di situ," ucap Argo.

Master of Art Antropologi dari Ateneo de Manila University, Filipina tersebut menilai, 34 gubernur menjadi perwujudan dari seluruh rakyat Indonesia.

Bahwa sekalipun ibu kota negara baru berada di Kalimantan Timur, kata Argo, IKN Nusantara merupakan milik semua bangsa.

"Jadi (artinya) IKN bukan hanya milik Kalimantan Timur saja," tegas Dosen FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini.

Baca juga: Lewat Ritual Kendi Nusantara, Jokowi Dinilai Ingin IKN Jadi Kota yang Hidup dan Menghidupi

Argo juga melihat, ritual Kendi Nusantara merupakan simbol harapan ke depan. Dengan adanya simbol Kendi Nusantara, generasi penerus diharapkan bisa terus membangun bangsa dan negara.

"Itu untuk jauh ke depan. Bahwa dengan simbol itu, ada kekuatan doa di awal (pembangunan IKN Nusantara) agar sampai generasi ke berapapun besok, itu hubungannya bisa tetap harmonis, seimbang, termasuk antar gubernur," papar Argo.

Ritual Kendi Nusantara sempat dikritik sejumlah kalangan. Meski begitu, Argo menyebut seharusnya kegiatan ini dilihat dari esensi atau makna yang terkandung di dalamnya.

"Kalau dilihat dari doa dan harapan, nilainya jauh dari nilai ekonomi yang dikeluarkan," terang Tim Ahli Warisan Budaya Takbenda Indonesia Kemendikbud Ristek itu.

Baca juga: Filosofi Kehadiran 34 Gubernur di Ritual Kendi Nusantara: Simbol IKN Bukan Cuma Punya Kaltim Saja

Argo memahami adanya pemikiran-pemikiran modern yang beberapa di antaranya tidak dapat memahami nilai-nilai budaya atau tradisi.

Hanya saja, ia mengingatkan semua pihak mengenai prinsip kehidupan yang harus saling selaras dan seimbang.

"Kita kan punya prinsip relasi manusia harus selaras dengan sesama, dengan alam, dan dengan Sang Pencipta. Itu harus antar ketiganya," kata Argo.

"Tidak bisa dong kalau kita mau dekat dengan Penciptanya, kita terus mateni koncone dewe (merugikan teman sendiri). Harus seleras semuanya," pungkas Doktor Antropologi dari Radboud University Nijmegen, Belanda tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com