Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Gelar Prosesi Penyatuan Tanah dan Air hingga Berkemah di IKN

Kompas.com - 15/03/2022, 08:11 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah secara khusus melakukan serangkaian kegiatan simbolik di kawasan ibu kota negara (IKN) Nusantara pada Senin (14/3/2022).

Rangkaian kegiatan diawali dengan prosesi penyatuan tanah dan air yang diambil dari 34 provinsi di Indonesia ke dalam sebuah wadah besar yang dinamakan kendi Nusantara.

Presiden Joko Widodo yang memimpin jalannya prosesi meminta 34 gubernur membawa tanah dan air dari daerah masing-masing.

Secara filosofis, penyatuan tanah dan air dari seluruh Indonesia itu bermakna seluruh daerah mendukung pembangunan IKN Nusantara.

Makna lain yakni IKN sebagai ibu kota Tanah Air Indonesia merupakan milik seluruh bangsa dari Sabang sampai Merauke.

Baca juga: Harapan Sri Sultan Setelah Prosesi Penyatuan Tanah dan Air di IKN

Tepat pukul 09.45 WITA atau 08.45 WIB, Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo memulai prosesi penyatuan tanah dan air nusantara di kawasan Titik Nol IKN Nusantara.

Prosesi penyatuan itu diawali dengan penyerahan air dan tanah yang dibawa oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Anies menyerahkan tanah dan air yang diambil dari kawasan Jakarta Utara, tepatnya dari Kampung Akuarium.

Tanah yang dibawa Anies dimasukkan dalam keranjang warna hijau, sedangkan air dimasukkan dalam wadah kendi.

Jokowi menerima tanah dari Anies kemudian memasukkannya ke dalam kendi Nusantara. Setelahnya, air di dalam kendi yang dibawa Anies dituangkan dalam kendi Nusantara.

Usai melakukan prosesi itu, Jokowi berterima kasih kepada Anies.

Baca juga: Nilai Luhur Dibalik Penyatuan Air dan Tanah di Titik Nol IKN Nusantara

Setelah Anies, yang mendapat giliran kedua menyerahkan air dan tanah yakni Gubernur Aceh Nova Iriansyah.

Kemudian, yang mendapat giliran ketiga menyerahkan air dan tanah ke Jokowi yakni Provinsi Papua.

Namun, Gubernur Papua Lukas Enembe berhalangan hadir ke IKN.

Sehingga penyerahan tanah dan air diwakilkan oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Sekda Papua Y Derek Hagemu.

Bentuk kebhinekaan dan persatuan

Usai memimpin prosesi, Presiden Jokowi menyampaikan terima kasih kepada seluruh gubernur dan perwakilan yang hadir.

Menurut Jokowi, tanah dan air yang sudah disatukan akan ditempatkan di kawasan yang menjadi lokasi IKN.

Baca juga: Lewat Ritual Kendi Nusantara, Jokowi Dinilai Ingin IKN Jadi Kota yang Hidup dan Menghidupi

"Ini merupakan bentuk dari kebhinekaan kita dan persatuan yang kuat diantara kita dalam rangka membangun ibu kota Nusantara ini," ujar Jokowi.

Dia melanjutkan, kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, swasta dan seluruh masyarakat dalam mendukung pembangunan IKN akan sangat membantu terwujudnya cita-cita pemindahan ibu kota.

Dalam kesempatan itu, kepala negara pun menyampaikan terimakasih kepada lembaga-lembaga tinggi negara, yakni MPR, DPR, DPD, MA, MK dan KY yang telah mendukung pembangunan IKN.

"Kita berdoa semoga hidayah dan barokah dari Allah subhanahu wa ta'ala memberikan kemudahan dan kelancaran kita dalam membangun ibu kota Nusantara ini," tambah Jokowi.

6 gubernur absen ikuti prosesi

Meski Jokowi telah meminta 34 gubernur hadir di IKN dengan membawa tanah dan air dari daerah masing-masing, ternyata ada enam orang yang tidak hadir dalam prosesi penyatuan tanah dan air pada Senin.

Baca juga: Proyek IKN Dinilai Berpotensi Timbulkan Konflik Agraria Secara Luas

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com