Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Ilmu Pengetahuan Berkembang Cepat, Program Pendidikan Harus Dinamis

Kompas.com - 11/03/2022, 14:39 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini ilmu pengetahuan berkembang sangat cepat. Oleh karenanya, situasi ini harus didukung program pendidikan yang dinamis.

"Ilmu pengetahuan berkembang sangat cepat dan harus diikuti dengan program pendidikan yang dinamis, yang cepat risetnya," ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada Dies Natalis ke-46 UNS Surakarta yang disiarkan secara virtual pada Jumat (11/3/2022).

"Dan risetnya juga harus cepat berubah sesuai dengan tantangan zaman yang ada. Kita ini berkejaran," lanjutnya.

Baca juga: Harga Minyak Mentah Terus Naik, Jokowi: Bu Menkeu, Kita Tahannya Sampai Berapa Hari?

Jokowi lantas mengungkapkan, dirinya telah membuat perkiraan untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia di masa depan. Untuk persiapan itu menurutnya hanya tinggal tersisa waktu dua tahun.

"Saya membayangkan kita ini hanya punya waktu urusan SDM untuk mengejar itu hanya punya waktu dua tahun. Kita berani berubah tidak dalam dua tahun ini? Kalau tidak nanti di dalam bonus demografi 2030-2035 habis kita. Kalau kita enggak cepat berubah," tegas Jokowi.

"Karena muncul demografinya nanti di 2030-2035. SDM digital atau digital talent. Karena semua sekarang ini kejar-kejaran semua negara ke sini. Digital talent ini penting. AI, cloud computing, digital design, digital marketing, blockchain, semuanya," kata Jokowi.

Sehingga presiden menyatakan sependapat dengan ide Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim tentang konsep merdeka dalam belajar dan kampus merdeka.

Dengan begitu mahasiswa bisa belajar di mana saja, kapan saja dan dengan siapa saja.

"Saya senang mahasiswa sekarang bisa belajar di industri selama satu semester. Artinya apa? Industri menjadi bagian dari universitas. Ada matching fund yang dibiayai oleh kementerian, ada target 10.000 praktisi dari industri yang ditarik ke kampus. Ini nanti akan mentrigger perubahan-perubahan itu," tutur Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Negara mengingatkan dampak perubahan zaman yang semakin cepat terhadap pendidikan tinggi di Indonesia.

Salah satunya tentang relevansi program studi di perguruan tinggi yang berpotensi hanya bertahan dalam waktu singkat.

"Saya minta yang namanya program studi, program studi sekarang mungkin hanya relevan lima tahun lho. Hati-hati dengan kecepatan perubahan zaman seperti ini," ujar Jokowi.

Padahal, lanjutnya, saat ini masih banyak program studi yang tidak melakukan pembaharuan selama 20 hingga 30 tahun. Menurut presiden situasi ini perlu diperhatikan.

"Bisa saja sebuah ilmu relevan untuk semester ini, semester depan sudah enggak relevan lagi. Bisa (terjadi) karena perubahan yang cepat tadi," ungkapnya.

Di sisi lain, pembubaran program studi di universitas juga sulit dilakukan. Sebaliknya, pembentukan program studi baru pun sulit direalisasikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com