Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenko PMK: 15.000 Desa di Indonesia Belum Miliki Satuan PAUD

Kompas.com - 10/03/2022, 11:52 WIB
Mutia Fauzia,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Femmy Eka Kartika Putri mengungkapkan, sedikitnya masih ada 15.000 desa di Indonesia yang belum memiliki satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Untuk itu, ia pun menekankan pentingnya membangun satuan PAUD secara besar-besaran di seluruh daerah.

Pasalnya, keberadaan PAUD penting untuk mendukung perbaikan sumber daya manusia, terutama terkait dengan perkembangan anak di masa 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

"Kita harus membangun satuan PAUD besar-besaran di seluruh daerah, karena PAUD memiliki peran yang krusial dalam menentukan kualitas generasi penerus bangsa," kata Femmy seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Orangtua, Ini 3 Aspek Penting Memilih PAUD yang Tepat bagi Anak

Ia menjelaskan, Indonesia harus fokus memperbaiki sumber daya manusia (SDM) mulai dari siklus pertama, yakni masa 1.000 HPK.

Masa-masa tersebut penting lantaran merupakan salah satu kunci agar SDM Indonesia menjadi lebih berkualitas.

"Untuk itu, investasi pembangunan SDM difokuskan pada 1000 HPK sampai anak siap untuk sekolah, agar tahap perkembangan anak selanjutnya tidak terhambat," kata Femmy.

Kesehatan dan gizi, simulasi otak, pengasuhan maupun perlindungan anak menentukan perkembangan anak tahap selanjutnya.

Baca juga: Kisah PAUD di Papua, Pengajarnya Ibu Rumah Tangga dan Masyarakat Sekitar

Femmy pun mengajak pemerintah daerah untuk melengkapi desa degan satuan PAUD yang sudah terintegrasi dengan layanan PAUD Holistik Integratif (HI).

Ia menjelaskan, layanan PAUD HI memberikan kebutuhan esensial anak yang beragam dan saling berkait secara simultan dan sistematis, sehingga anak dapat tumbuh kembang secara optimal sesuai dengan tahap perkembangan usianya.

“Tidak hanya memberikan satu layanan pendidikan saja, tetapi satuan PAUD yang sudah menjadi layanan PAUD HI mencakup kebutuhan yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi serta pola perngasuhan dan perlindungan anak,” jelas Femmy.

Strategi PAUD HI diantaranya adalah pemberdayaan masyarakat, dengan memberikan layanan bimbingan perkawinan kepada calon pengantin, agar memiliki pengetahuan tentang kehidupan berkeluarga yang baik, agar anak-anaknya sehat lahir batin.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas PAUD, Nadiem: Usia 0-6 Tahun Masa Emas Perkembangan Anak

Tidak hanya itu penguatan dan penyelarasan landasan hukum, serta peningkatan advokasi, komitmen, koordinasi, dan kerjasama antar instansi, pemerintah, lembaga penyelenggaraan layanan, dunia usaha, dan organisasi terkait mutlak diperlukan.

Layanan PAUD HI pun dianjurkan terintegrasi mulai dari fasilitas kesehatan, Posyandu, Bina Keluarga Balita (BKB), satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

“Yang penting adalah komitmen kita bersama agar anak-anak kita betul-betul tumbuh kembangnya optimal," kata Femmy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com