Yahya bersepakat dengan Dubes Ludmila bahwa perang antara Rusia dan Ukraina harus sesegera mungkin dihentikan dengan cara yang damai dan tanpa kekerasan.
"Kami berdua sepakat bahwa penyelesaian damai harus diperjuangkan dan kekerasan harus dihentikan sesegera mungkin," ujar Yahya dikutip situs resmi nu.or.id, Rabu (9/3/2022).
Baca juga: Presiden Ukraina Minta Barat Akui Rusia Sebagai Negara Teroris
Yahya melanjutkan, upaya ini memang tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru. Pertimbangan matang dan pengamatan yang jeli harus ditempuh karena persoalan perang Rusia dan Ukraina merupakan masalah yang cukup kompleks.
"Tapi jelas bahwa ada masalah-masalah kompleks yang harus diurus di sana," sebut Yahya.
Dubes Ludmila disebut memberi apresiasi kepada Nahdlatul Ulama (NU) yang selama ini telah banyak berkontribusi untuk mewujudkan perdamaian dunia. Ia juga mengemukakan bahwa Yahya telah meluangkan waktu untuk berdiskusi banyak hal.
Yahya menegaskan, NU selalu siap dalam membantu mencari solusi terhadap konflik-konflik yang ada demi terwujudnya perdamaian dunia.
Ia berujar bahwa pihaknya akan terus menjalin komunikasi dengan Dubes Rusia untuk Indonesia.
Sebelumnya, ketika menerima kunjungan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin, Senin lalu, Yahya juga menyerukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk segera mengakhiri perang.
“Atas nama NU, saya menyeru kepada Rusia, kepada Presiden (Rusia, Vladimir) Putin, untuk menghentikan segera perang ini, gencatan senjata sekarang juga,” kata Yahya.
“Saya menyeru kepada masyarakat internasional untuk segera bangkit dan bersama-sama melakukan sesuatu untuk menghentikan krisis ini,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.