"Regulasi yang disahkan negara harus berfungsi efektif untuk menjamin perlindungan terhadap perempuan,” ujarnya.
Adapun, Hari Perempuan Internasional sendiri bermula dari adanya aksi unjuk rasa pada 8 Maret 1909.
Aksi itu diikuti aksi buruh perempuan di New York pada 1911 yang menjadi tonggak sejarah kesetaraan gender dalam berbagai aspek kehidupan.
Baca juga: Puan Minta Pemerintah Gerak Cepat soal Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok
Pada tahun ini, tema International Women's Day 2020 adalah #BreakTheBias “Gender equality today for a sustainable tomorrow” atau “Kesetaraan gender hari ini untuk masa depan yang berkelanjutan”.
Tema tersebut dibuat untuk meningkatkan kesadaran terhadap bias dunia terhadap kesetaraan gender.
“#BreakTheBias memiliki pesan kepada para perempuan untuk selalu berusaha melawan ketidaksetaraan, bias, dan stereotip yang disematkan masyarakat. Perempuan harus saling membela,” lanjut Puan.
Legislator Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah (Jateng) V itu juga menilai, perempuan harus lebih peka dan peduli terhadap setiap perkembangan zaman.
Dengan begitu, katanya, perempuan siap memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia.
“Apalagi, perempuan saat ini berperan besar dalam kehidupan. Perempuan saat ini berperan sebagai pribadi, istri, ibu, pekerja, sekaligus warga negara yang berkewajiban mendidik generasi penerus,” katanya.
Baca juga: Puan Maharani: Masalah Minyak Goreng Harus Selesai Sebelum Ramadhan
Oleh karenanya, dia mengajak perempuan Indonesia mengambil bagian dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa.
"Saya atas nama pribadi dan sebagai Ketua DPR mengucapkan selamat Hari Perempuan Internasional bagi seluruh perempuan hebat di Indonesia,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.