JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta masyarakat tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan menjelang bulan Ramadhan.
Airlangga yang juga merupakan Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) itu mengatakan, kewaspadaan tersebut diperlukan lantaran hingga saat ini masih terjadi penularan Covid-19 varian Omicron di dalam negeri.
"Beberapa waktu lagi akan masuk ke bulan Ramadan, 26 hari lagi kira-kira. Kita tidak boleh tidak waspada terhadap varian Omicron yang masih ada di sekitar kita," kata Airlangga saat memaparkan hasil evaluasi PPKM secara daring, Senin (7/3/2022).
Sebelumnya Airlangga sempat mengungkapkan, terjadi penurunan secara signifikan jumlah penularan kasus Covid-19 di luar Jawa-Bali.
Sebanyak 10 provinsi di luar Jawa-Bali pun diklaim telah melewati masa puncak penularan kasus Covid-19.
Baca juga: Airlangga: Arahan Presiden, Karantina Bagi Jemaah Umrah dan PPLN Jadi 1 Hari
Kesepuluh Provinsi tersebut yakni Sulawesi Utara, Papua, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur.
Selain itu juga Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Lampung, dan Riau.
"Yang masih naik di Kalimantan Barat dan Nusa Tenggara Timur," kata Airlangga.
Dari sisi angka reproduksi kasus efektif juga mengalami tren penurunan secara signifikan hampir di seluruh pulau luar Jawa-Bali.
Meski di beberapa wilayah, angka reproduksi kasus aktif masih berada di atas 1.
Angka reproduksi kasus efektif adalah angka reproduksi penyakit setelah adanya intervensi.
"Nasional dari 1,16 turun ke 1,09. Di luar Jawa-Bali Nusa Tenggara 1,14, Maluku 1,1, Kalimantan 1,10, Sumatera 1,09, Sulawesi 1,09, dan Papua 1,08," jelas Airlangga.
Dari sisi kasus konfirmasi harian, di luar Jawa Bali juga menunjukkan tren penurunan.
Baca juga: Airlangga: 10 Provinsi Sudah Lewati Masa Puncak Penularan Kasus Covid-19
Airlangga mengungkapkan, per 6 Maret 2022, kasus harian di Luar Jawa Bali bertambah 8.158. Masa puncak jumlah kasus penularan harian terjadi pada 23 Februari lalu, yakni sebanyak 19,807.
"Kasus waktu itu puncak di 23 Februari. Sementara untuk kasus aktif, masa puncak 3 Maret sebanyak 183.482 dan saat ini per 6 Maret 171.217," ujar Airlangga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.