JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel mengenai rangkuman pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal isu perpanjangan masa jabatan presiden menjadi pemberitaan yang ramai dibaca di Kompas.com pada Minggu (6/2/2022).
Setidaknya, Jokowi pernah tiga kali mengeluarkan pernyataan soal isu perpanjangan masa jabatan presiden.
Kemudian berita mengenai komentar Yusril Ihza Mahendra yang menilai penundaan Pemilu 2024 akan menimbulkan anarki jika betul-betul dilaksanakan, juga ramai dibaca.
Selain itu, pemberitaan populer lainnya adalah soal Pangkostrad Letjen Maruli Simanjuntak yang unjuk kemampuan sniper sebelum menerima brevet Kehormatan Intai Tempur (Taipur).
Berikut ulasan selengkapnya:
Presiden Joko Widodo telah angkat bicara mengenai wacana penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Wacana yang dihembuskan para elite partai politik sejak 2019 ini telah menimbulkan polemik, setidaknya hingga belakangan ini yang juga kembali “dipanaskan”. Selama isu ini bergulir, Jokowi telah berulang kali merespons.
Pada tahun 2019, Jokowi mengatakan merasa dijerumuskan ketika muncul wacana untuk membuatnya bisa menjadi presiden 3 periode. Isu tersebut sempat ramai jadi perbincangan ketika ada wacana amendemen UUD 1945.
Pada tahun 2021, Jokowi menjawab tidak berminat ketika isu perpanjangan masa jabatan presiden kembali muncul. Saat itu, isu muncul usai mantan Ketua MPR Amien Rais menyebut ada skenario mengubah ketentuan dalam UUD 1945 soal masa jabatan presiden.
Pada tahun 2022, isu perpanjangan masa jabatan presiden muncul lagi dari pernyataan beberapa Ketua Umum Partai Koalisi Jokowi yang mengusulkan adanya penundaan Pemilu 2024. Jokowi menanggapi bahwa usul itu adalah bagian dari demokrasi.
Selengkapnya Baca juga: 3 Pernyataan Jokowi Terkait Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden…
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.