JAKARTA, KOMPAS.com - Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak membiarkan bola liar isu perpanjangan masa jabatan presiden terus bergulir.
Menurut Azyumardi, Jokowi perlu mengambil sikap tegas secara eksplisit.
“Presiden Jokowi harus tidak membiarkan bola liar isu politik terus menciptakan kegaduhan,” kata Azyumardi kepada Kompas.com, Minggu (6/3/2022).
Di sisi lain, Azyumardi meminta supaya mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mendorong partai politik mulai mempersiapkan diri dalam menghadapi Pemilu 2024.
“Sebaliknya mendorong parpol dan lembaga terkait untuk konsolidasi dan menyiapkan Pemilu 2024 sebaik-baiknya sesuai waktu,” terang Azyumardi.
Baca juga: Jokowi Klaim Taat Konstitusi, Azyumardi: Tidak Tegas Jawab Kegaduhan Politik
Azyumardi mengatakan, pernyataan Jokowi yang menyatakan akan mematuhi konstitusi belum menjawab kegaduhan politik belakangan ini.
Menurutnya, pernyataan Jokowi sejauh ini masih normatif.
“Pernyataan Presiden Jokowi bahwa ia taat, tunduk, dan patuh pada konstitusi masih normatif; tidak cukup tegas menjawab kegaduhan politik tiga parpol yang mengusulkan penundaan Pemilu 14 Februari 2024,” ungkap dia.
Menurutnya, sejauh ini Jokowi tidak secara tegas menyatakan sikap menolak wacana yang diusulkan elite partai politik.
Baca juga: 3 Pernyataan Jokowi Terkait Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden…
Usulan penundaan pemilu pertama kali dilontarkan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Beberapa hari kemudian, Partai Golkar dan PAN juga mengeluarkan narasi yang sama.
Sementara itu, enam parpol lain yang memiliki kursi di MPR/DPR, yakni PDI-P, Nasdem, Demokrat, PKS, PPP, dan Partai Gerindra menyatakan menolak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.