Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Keluarga Diminta Sosialisasikan Persoalan Stunting kepada Calon Pengantin

Kompas.com - 06/03/2022, 07:39 WIB
Irfan Kamil,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menilai, dokter keluarga memiliki peran sangat penting dalam upaya menurunkan stunting.

Hal itu, disampaikan Muhadjir dalam Webinar Ikatan Dokter Indonesia bertajuk "Dokter Keluarga Indonesia dalam Konvergensi PASTI (Penurunan Angka Stunting di Indonesia)", Sabtu (5/3/2022).

Menurut dia, di samping memastikan kesehatan, dokter keluarga juga dapat ikut memberikan penyuluhan dan sosialisasi stunting bagi para calon pengantin.

Baca juga: Kasus Stunting Tinggi, Ini Dia Penyebab dan Cara Mengatasinya

“Persoalan stunting ini kompleks dan memerlukan banyak perhatian. Peranan dokter keluarga diharapkan tidak hanya fokus pada penanganan stunting, tapi kalau bisa juga sampai persiapan perkawinan itu,” ujar Muhadjir, dikutip dari siaran pers, Minggu (6/3/2022).

Menurut Muhadjir, upaya menurunkan stunting menjadi salah satu program pembangunan manusia di sektor yang paling hulu.

Seluruh pemangku kepentingan, ujarnya, harus semaksimal mungkin menjalankan peran demi mempercepat penurunan stunting hingga mencapai target 14 persen di tahun 2024.

Baca juga: Menko PMK: Presiden Targetkan Angka Stunting Turun hingga 14 Persen pada 2024

Menko PMK pun menyampaikan bahwa pemerintah kini tengah merancang program sertifikasi pranikah. Seluruh pihak termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat diharapkan terlibat dalam proses implementasi kebijakan program tersebut.

“Dalam hal ini, setiap daerah agar ada pendampingan oleh para dokter keluarga sehingga ini akan memperkuat upaya kita untuk memberikan intervensi dalam penurunan stunting,” ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Sebagaimana diketahui, presiden telah menginstruksikan penurunan stunting harus bisa mencapai 3 sampai 3,5 persen dalam kurun satu tahun. Sementara data menunjukkan, penurunan prevalensi stunting belum terlalu signifikan sejak 2013 yang berada di 37,2 persen.

Angka itu turun menjadi 30,8 persen 2018,  kemudian 27,7 persen 2019, lalu 26,9 persen 2020, dan menjadi 24,4 persen 2021.

Muhadjir menekankan bahwa penurunan stunting merupakan persoalan nasional yang sangat mendesak dan penting diselesaikan untuk mempersiapkan generasi emas di 2045.

Generasi itu, ujar dia, generasi yang betul-betul bisa diandalkan, lebih berkualitas, lebih cerdas, dan lebih sehat dibandingkan generasi sebelumnya.

“Agar kita bisa mencapai target itu memang dibutuhkan effort yang jauh lebih keras. Termasuk dokter keluarga yang juga harus memiliki langkah-langkah terobosan yang inovatif," ucap Menko PMK.

"Sehingga, target 14 persen dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) serta instruksi presiden dapat terpenuhi,” tuturnya.

Manfaatkan Kearifan Lokal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Ranking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Ranking 147 Dunia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com