Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berdarah-darah buat Partai hingga Pecinta Soekarno, Siapa Sosok Capres PDI-P Bocoran Puan?

Kompas.com - 04/03/2022, 17:58 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani baru-baru ini kembali bicara soal calon presiden 2024.

Ia mengatakan, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, sudah kerap mendapat pertanyaan soal kader yang akan diusung partainya sebagai capres.

Perihal siapa calon yang akan diusung partai, kata Puan, masih menjadi rahasia.

Baca juga: Bocoran Puan soal Kriteria Capres PDI-P: Sosok yang Ikut Berjuang dan Berdarah-darah Bangun Partai

Namun, ia mengungkapkan sejumlah kriteria. Salah satu syarat utama capres PDI-P ialah yang bekerja keras dalam membangun partai.

"Harusnya orang tersebut adalah orang yang memang betul-betul paling tidak pernah ikut berjuang, pernah memperhatikan partai, dan ikut berdarah-darah dalam membangun PDI-P selama ini," kata Puan saat memberikan arahan kepada para kader di Kantor DPC PDI-P Surabaya, Selasa (1/3/2022), dikutip dari Kompas TV, Kamis (3/3/2022).

Selain itu, kata Puan, capres yang akan diusung partainya adalah sosok yang terbiasa turun ke bawah dan bertemu dengan rakyat, termasuk keluarga besar PDI-P.

Menurut dia, sosok itu harus menjadi bagian dari keluarga besar PDI-P yang kerap hadir dalam acara partai.

"Mau nggak yang bersangkutan menyatakan sebagai keluarga besar PDI Perjuangan? Pernah nggak orang itu ada di setiap acara partai?," ujar Puan dikutip dari surabaya.tribunnews.com.

Baca juga: Puan dan Pamor Jabatan yang Sulit Mendongkrak Elektabilitas

Kriteria lainnya, sosok tersebut harus memegang teguh cita-cita Soekarno, berpedoman pada ideologi memperjuangkan rakyat.

"Dia pecinta Bung Karno atau bukan? Apakah dia yang akan meneruskan cita-cita Bung Karno? Indonesia ke depan, kalau kita diberikan kemenangan yang ketiga, tentunya merupakan orang yang harus bisa meneruskan cita-cita Bung Karno," kata Ketua DPR RI itu.

Meski tak menyebut figur yang dimaksud, Puan mengatakan, sepak terjang para kader sudah terekam melalui berbagai media.

Puan sendiri mengaku selama ini selalu menempatkan dirinya sebagai kader terbaik partai.

"Saya tetap menempatkan diri saya itu bahwa kader terbaik PDI Perjuangan," kata putri Megawati Soekarnoputri itu.

Sebelumnya, Mei 2021 lalu, Puan juga sempat menyinggung kriteria calon presiden yang bakal diusung PDI-P. Sosok tersebut ialah yang melakukan kerja nyata di lapangan, bukan hanya di media sosial.

“Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di socmed (social media/media sosial),” tegasnya saat pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di Kantor DPD PDI-P Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021).

Baca juga: Digadang Jadi Capres, Elektabilitas Puan, Airlangga, dan Muhaimin di Jabar Tak Sampai 1 Persen

Lantas, siapa sosok yang dimaksud Puan?

Kata PDI-P

Merespons ini, Politikus PDI-P Andreas Hugo Pareira menilai, kriteria calon presiden yang disampaikan Puan memang mencerminkan keinginan partai.

Meski begitu, ia belum bisa memastikan sosok yang sesuai dengan kriteria tersebut dan kelak diusung sebagai capres.

Andreas mengakui bahwa belakangan muncul sejumlah nama potensial capres dari PDI-P. Selain Puan, ada sosok Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Namun demikian, kata dia, keputusan terkait hal ini ada di tangan Ketua Umum PDI-P.

"Tentu kemudian yang memutuskan adalah Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Andreas dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: Punya Segudang Jabatan, Mengapa Elektabilitas Puan Rendah?

Andreas pun memastikan bahwa partainya akan mengusung calon presiden yang betul-betul menjalankan ideologi partai. Namun, lagi-lagi ia tak menyebut sosok yang dimaksud.

"Saya kira bisa diterjemahkan bagaimana, saya kira terbuka untuk kita lihat," kata dia.

Ciri Puan Maharani?

Dalam kesempatan yang sama, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno mengatakan, kriteria calon presiden yang disebutkan Puan cenderung normatif.

Seharusnya, seluruh kader PDI-P berjuang untuk membangun partai dan sosok Soekarnois atau pecinta Bung Karno.

Namun, menurut Adi, jika ditelaah lebih lanjut, ciri capres yang disebutkan Puan itu mengarah pada diri Puan sendiri.

Pernyataan Puan yang menyebut bahwa kader yang akan diusung adalah yang berdarah-darah untuk partai dan menjadi bagian dari keluarga besar PDI-P, kata Adi, lebih mencerminkan diri Puan ketimbang kader PDI-P lain yang potensial diusung sebagai capres, seperti Ganjar Pranowo.

"Puan ingin menegaskan yang sangat Soekarnois dan pernah membesarkan PDI-P adalah dirinya ketimbang kader-kader yang lain," kata Adi.

Baca juga: Jalan Terjal Ganjar Raih Tiket Capres dari PDI-P, Disindir Puan hingga Dianggap Sok Pintar

Adi berpendapat, kriteria itu jelas bukan mengarah ke Ganjar Pranowo. Sebab, oleh PDI-P Gubernur Jawa Tengah itu pernah dianggap sebagai kader yang tidak banyak "berkeringat", tetapi mendulang elektabilitas tinggi.

Meski menjadi orang nomor satu di Jateng, Ganjar dinilai tak banyak terlibat dalam pemenangan PDI-P di Jawa Tengah saat pemilu.

Justru, ketika itu Puan yang ditunjuk sebagai tim pemenangan pemilu Jateng.

Belum lagi sindiran Puan pada Mei 2021 lalu yang menyebut kriteria capres yang akan diusung partainya bukan sosok yang hanya gemar tampil di media sosial.

Faktanya, Ganjar menjadi salah satu politikus yang sangat gencar berselancar di media sosial, dari Twitter sampai YouTube.

"Itu sebenarnya clue yang seakan-akan bahwa Puan merupakan salah satu orang yang masuk nominasi (capres PDI-P), sambil kemudian seakan-akan dia ingin mengkritik pihak lain yang selama ini hanya berselancar di media sosial," ucap Adi.

Baca juga: 4 Kader PDI-P Masuk Bursa Pilpres Litbang Kompas, Ganjar Unggul Jauh dari Puan

Petunjuk lain yang diberikan Puan yakni bahwa kader yang akan diusung harus dekat dengan rakyat.

Menurut Adi, ini sejalan dengan upaya Puan yang belakangan kerap terjun langsung menyapa masyarakat.

Belum lagi, Puan juga mengeklaim bahwa dirinya adalah kader terbaik partai.

"Ini kan juga menunjukkan bahwa Puan sedang ingin memantapkan diri sebagai orang yang dinilai pantas untuk diperhitungkan menjadi salah satu kandidat capres 2024 dari PDI-P, dibandingkan Ganjar yang dinilai punya elektabilitas yang besar dan kuat versi survei," tutur Adi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com