Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Operasi Tumor Tulang, Sinta Diharuskan Ikuti Kemoterapi

Kompas.com - 02/03/2022, 22:54 WIB
Bagus Santosa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Rumah Sakit (Karumkit) RS Polri Brigjen Pol Asep Hendradiana mengatakan, kondisi Sinta Aulia Maulidyah (10) semakin membaik di hari ketujuh setelah menjalani operasi hip disartikulasi (amputasi sendi panggul kiri).

Sinta merupakan anak penderita tumor tulang di kaki yang mendapatkan atensi dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

“Hari perawatan ke-7 pascaoperasi, Alhamdulillah kondisi ananda Sinta Aulia sekarang sudah dalam proses penyembuhan, baik itu luka operasinya maupun psikologinya,” kata Brigjen Asep dalam konferensi pers di Gedung PTIK, Jakarta Selatan, seperti dikutip Antara, Rabu (2/3/2022).

Asep menjelaskan, dalam penanganan pengobatan Sinta Aulia, Tim Dokter RS Polri bekerja sama dengan sejumlah dokter ahli serta spesialis orthopedi dan tumor dari RSCM, RSPAD, RS Kanker Dharmais, dan RSCC Siloam. Selain itu, melibatkan psikologi anak.

Baca juga: Kondisi Sinta Aulia Makin Membaik Setelah Jalani Operasi Amputasi

Setelah dioperasi, lanjut Asep, Sinta diharuskan mengikuti kemoterapi untuk menghilangkan sel-sel tumor yang ada di dalam tubuhnya.

Proses kemoterapi akan berlangsung selama 3-4 minggu lamanya.

Kemoterapi dapat dilaksanakan di Jakarta atau di kampung halamannya di Rembang, Jawa Tengah.

“Setelah hari ketujuh ini, rencananya minggu kedua nanti akan kami coba mulai untuk perawatan berikutnya, karena pascaoperasi akan ditindaklanjuti dengan pengobatan kemoterapi,” kata Asep.

Menurut dia, Sinta dapat mengikuti kemoterapi di kediamannya di Rembang.

Polri akan memfasilitasi dan menunjuk RS Bhayangkara di Jawa Tengah maupun Jawa Timur untuk melayani.

“Pada prinsipnya saat ini tengah berupaya untuk meningkatkan lagi perbaikan nutrisi dan gizinya sehingga nanti pengobatan kemoterapi siap dilaksanakan,” katanya.

Baca juga: Usai Diamputasi Akibat Tumor Kaki, Kondisi Sinta Aulia Dipantau Untuk Kemungkinan Pakai Kaki Palsu

Untuk pengobatan kemoterapi membutuhkan kondisi tubuh yang cukup nutrisi dan gizi.

Kondisi Sinta Aulia selama satu tahun lebih menderita tumor kaki perlu meningkatkan gizi dan nutrisi agar bisa menjalani kemoterapi.

Diberitakan sebelumnya, Sinta Aulia anak perempuan penderita tumor tulang paha kiri berasal dari Rembang mendapat perhatian warganet karena mengunggah video meminta bantuan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk kesembuhannya.

Permintaan Sinta Aulia direspons oleh Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, yang menghubungi Sinta dan ibunya melalui sambungan panggilan video.

Jenderal bintang empat itu memerintahkan jajarannya untuk membantu penanganan pengobatan Sinta Aulia, mulai dari mengerahkan helikopter RS Polri untuk menjemput Sinta di Rembang, lalu diterbangkan ke RS Polri Kramajati, Jakarta, Sabtu (19/2/2022).

Tidak hanya Kapolri, penyakit yang diderita Sinta Aulia mendapat atensi dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mengerahkan tim medis RS Kanker Dharmais ikut membantu pengobatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com