JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri berpendapat saat ini kekuatan negara dan korporasi menyatu di Indonesia dan menjelma sebagai oligarki.
Faisal mengatakan, kekuatan ini bekerja sama memperjuangkan kepentingan sempit dan sesaat mereka daripada menyejahterakan rakyat.
Pernyataan ini disampaikan Faisal terkait usul penundaan Pemilu 2024 yang disuarakan sejumlah elite partai politik.
Baca juga: Cak Imin Bantah Diarahkan Istana untuk Usulkan Penundaan Pemilu
"Di Indonesia semakin parah karena power of state ditambah corporation. Mereka sudah menyatu sekarang dan menjelma sebagai oligarki. Bahaya sekali, mereka akan bahu membahu memperjuangkan kepentingan-kepentingan sempit sesaat mereka ketimbang menyejahterakan rakyat," kata Faisal dalam diskusi daring Paramadina Democracy Forum, Rabu (2/3/2022).
Menurut dia, hal ini bisa membawa Indonesia menyimpang dari demokrasi. Padahal, demokrasi yang telah menyelamatkan Indonesia.
Baca juga: Jokowi Diminta Bersikap Tegas jika Tidak Ingin Ada Penundaan Pemilu
Faisal pun meminta publik jangan percaya jika ada yang menyatakan demokrasi tidak bisa berjalan karena ongkos politik yang mahal.
Selain itu, lanjut Faisal, publik juga jangan percaya jika ada alasan ekonomi diperkuat terlebih dahulu sehingga demokrasi berjalan.
"Tidak ada. Pengalaman menunjukkan bahwa di seluruh dunia bahwa demokrasi yang lebih mampu meningkatkan kesejahteraan, demokrasi yang bisa memacu investasi, dan demokrasi yang mencerdaskan," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.