Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hamid Awaludin

Mantan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia.

Menunda Pilpres

Kompas.com - 26/02/2022, 05:50 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

HEBOH. Riuh dan membingungkan. Para politisi di republik ini adalah pakar kegaduhan, kata Virginia Rose van Macassar, yang sehari-hari disapa Gina.

Ada pimpinan partai politik, tiba-tiba melempar agenda penundaan pemilihan presiden, dengan alasan demi perbaikan ekonomi bangsa.

Heran banget saya, Gina. Justru mereka itulah yang bisa ditafsirkan kian memperunyam ekonomi bangsa dengan lontaran-lontaran politik mereka yang sungguh-sungguh membuat gaduh, balas Abraham Lincoln van Parepare (Aam).

Ada apa sebenarnya di benak kedua tokoh kita ini, Aam? kata Gina.

Kok tiada mendung, tiada guntur, tiba-tiba mereka mengguyur republik kita dengan ide yang sangat absurd. Justru lontaran penundaan pilpres itulah yang membuat stagnasi ekonomi karena para pelaku ekonomi dan rakyat, selalu saja berprinsip wait and see, kata Gina lagi dengan wajah geram, seolah tak percaya apa yang dilontarkan pemuncak parpol itu.

Saya bisa memahami kegelisahan dan kegeraman mu, Gina, kata Aam. Masalahnya, kalau
alasan ekonomi, mengapa mereka tidak ngotot menunda pilkada, ya?

Bukankah pemilihan kepala daerah juga memiliki bobot dan potensi yang sama dengan pilpres, yang berkolerasi dengan kondisi ekonomi bangsa?

Mestinya tokoh itu konsisten dong: jangan menunda di atas, tetapi membolehkan di bawah, tegas Aam.

Rumus bakunya jelas, Aam, ujar Gina ke Aam lagi.

Sebagai politisi yang berada dalam pucuk teratas di struktur partai mereka, tentu saja ada keinginan jadi presiden. Bila tidak, Wapres pun jadilah, lanjut Gina lagi.

Saya bisa paham sepenuhnya ambisi seperti itu, Gina. Wajar toh berkeinginan dan punya ambisi politik. Mereka kan memang politisi, kata Aam.

Yang memusingkan saya, adalah, apa kaitannya antara ambisi politik mereka dengan penundaan pilpres. Bukannya dengan melaksanakan pilpres sesuai jadwal, justru mempercepat perwujudan mimpi politik mereka? Bukannya menunda pilpres, berarti menunda keinginan politik? lanjut Aam lagi.

Waduh Aam, kamu itu sangat naif membaca gelagat dan manuver politik. Makanya, kamu harus memperbanyak bacaan dan memperingan langkah untuk bergerak ke kiri dan ke kanan, membangun jejaring silaturahim. Jangan nongkrong terus di warung kopi yang sama. Perlebar dong jejaring silaturahim agar kamu bisa memahami dunia persilatan politik Indonesia, begitu nasihat Gina ke Aam.

Tahu nggak kamu, Aam, menunda pilpres berarti ada peluang untuk memperbaiki hasil jajak pendapat. Ada kesempatan untuk berihtiar mendongkrak nama, orang lain yang bakal didukung. Biar persentase kemungkinan dipilih lebih terangkat.

Biar citra moncreng karena presentase orang yang bakal memilih, hari demi hari kian menukik ke atas. Bukan stagnan dengan angka single digit. Ini soal politik, Aam. Pencitraan itu amat penting, tegas Gina ke Aam lagi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com