Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggembala hingga Nelayan Danau Poso Jadi Korban Proyek PLTA

Kompas.com - 25/02/2022, 20:12 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTAPoso Energy di Sulawesi Tengah, Jumat (25/2/2022).

Jokowi berharap, PLTA 515 megawatt yang kembangkan Kalla Group itu mengawali lebih banyak PLTA yang terselesaikan sehingga dapat mengurangi emisi karbon dalam jangka panjang.

Namun, PLTA tersebut rupanya menimbulkan masalah baru karena membuat muka air Danau Poso naik dan membanjiri desa-desa sekitarnya.

Penggembala kerbau menjadi salah satu pihak yang amat terdampak. Benhur Bondoke, penggembala dari Desa Tokilo, menjelaskan bahwa kegiatan ternak warga sana sudah berlangsung secara turun-temurun.

Pemerintah kemudian menetapkan Desa Tokilo sebagai pusat penggembalaan kerbau, bahkan dengan pembiayaan dari kas negara.

Baca juga: Jeritan Petani di Balik Proyek PLTA di Poso yang Diresmikan Jokowi

Sebelum kehadiran proyek PLTA Poso, ada sedikitnya 900 kerbau yang digembalakan di sana. Setelah keberadaan proyek itu, jumlahnya susut hingga hanya 500-an ekor.

"Ekonomi petani dan peternak di Desa Tokilo hidup dari peternakan kerbau, dengan hasil yang cukup menggembirakan baik dari segi pembangunan maupun dari segi pendidikan anak-anak," kenang Benhur dalam diskusi virtual, Jumat.

"Bahkan sampai hari ini, Desa Tokilo telah melahirkan dua orang doktor. Itu berkat hasil peternakan kerbau. Namun sayangnya ketika (PLTA) Poso 1 beroperasi, peternakan kerbau yang ada di Desa Tokilo terancam punah karena tempat makanan yang tidak tersedia lagi. Padang penggembalaan telah terendam air," ujar dia.

Bukan hanya itu, ketiadaan pangan disebut membuat kerbau-kerbau menerobos ke desa bahkan kecamatan lain, merusak sawah-sawah dan rumah warga.

Keadaan itu pada gilirannya menimbulkan konflik sosial baru yang merugikan warga Desa Tokilo yang sudah kesulitan mata pencaharian.

"Peternak kerbau dipaksa membayar ganti rugi akibat dari kerbau yang menerobos area-area pertanian maupun permukiman warga," ucap Benhur.

Ia meyakini, dalam 2-3 tahun ke depan, populasi kerbau di desanya akan punah.

Presiden RI Ir Joko Widodo didampingi Wapres RI ke 10 dan 12  Jusuf Kalla meresmikan PLTA Poso 515 MW dan PLTA Malea 90 MW di Desa Sulewana, Kabupaten Poso,Sulawesi TengahDokumentasi Biro Pers, Media dan Informasi Sekretariat Presiden Presiden RI Ir Joko Widodo didampingi Wapres RI ke 10 dan 12 Jusuf Kalla meresmikan PLTA Poso 515 MW dan PLTA Malea 90 MW di Desa Sulewana, Kabupaten Poso,Sulawesi Tengah
Nelayan juga terkena imbas

Kesusahan juga dialami nelayan sekitar Danau Poso. Selama ini, ikan sidat atau dalam bahasa lokal disebut sogili, menjadi komoditas penting dan menjanjikan. Namun, keberadaan proyek PLTA Poso disebut telah merusak itu semua.

Selain keberadaan bendungan yang membuat sogili kesulitan bermigrasi dari laut ke sungai dan sebaliknya, alat-alat tangkap tradisional warga juga rusak akibat proyek itu.

Baca juga: Resmikan PLTA Poso, Jokowi Tegur Dirut PLN karena Masalah Perizinan

Alat tangkap itu berupa pagar sogili, yang dimiliki secara adat oleh kelompok maupun pribadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com