JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, positivity rate Covid-10 di Ibu Kota dalam satu pekan terakhir mengalami penurunan dari 25 persen menjadi 14,9 persen.
Namun, Ngabila mengatakan, angka tersebut masih jauh di atas standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minimal 5 persen.
"Positivity rate sudah dikisaran 14,9 persen. Tapi masih di atas 5 persen sebagai standar dari WHO, nah ini yang masih menjadi perhatian bagi kita, artinya kasus di lapangan ini masih cukup tinggi," kata Ngabila dalam diskusi secara virtual, Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Jaktim Capai 89 Persen
Selain positivity rate, Ngabila mengatakan, pihaknya juga melakukan analisis terhadap kasus kematian akibat Covid-19 di DKI.
Hasilnya, kasus kematian akibat Covid-19 banyak dialami tiga kelompok yaitu pra lansia, komorbid dan mereka yang belum divaksinasi lengkap.
Oleh karenanya, ia mengimbau masyarakat yang terpapar Covid-19 dan memiliki komorbid untuk segera memeriksakan diri ke rumah sakit meski mengalami gejala ringan.
"Dan pasien Covid-19 itu harus dipantau 24 jam," ujarnya.
Lebih lanjut, Ngabila meminta pasien Covid-19 yang tidak layak menjalani isolasi mandiri di rumah untuk tidak menolak melakukan isolasi terpusat.
Ia mengatakan, perawatan pasien Covid-19 harus segera dilakukan agar tidak terjadi perburukan akibat keterlambatan penanganan.
"Sense of crisis lagi bahwa setiap nyawa itu berharga jangan sampai yang meninggal itu keluarga kita," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.