JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengapresiasi putusan hakim Mahkamah Agung (MA) yang menolak Peninjauan Kembali (PK) artis Saipul Jamil.
Adapun Saipul Jamil mengajukan PK atas kasus pemberian suap ke Panitera Pengganti di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara, Rohadi.
“Putusan tersebut menegaskan bahwa perbuatan yang dilakukan terpidana tersebut telah dapat dibuktikan dan diuji melalui proses persidangan yang berkeadilan,” ujar Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri, melalui keterangan tertulis, Jumat (25/2/2022).
Ali pun menyampaikan bahwa paradigma penanganan korupsi sebagai kejahatan extra ordinary tidak hanya soal penegakkan hukum demi rasa keadilan.
Namun, ujar dia, bagaimana penegakkan hukum itu juga mampu memberi efek jera untuk mencegah perbuatan serupa kembali terulang.
Baca juga: Mahkamah Agung Tolak PK Saipul Jamil di Kasus Suap Panitera
“Dalam pemberantasan korupsi, baik masyarakat, pemerintah, aparat penegak hukum, dan lembaga peradilan harus punya semangat yang sama untuk menjadikan negeri ini bersih dari korupsi,” tutur Ali.
Dikutip dari website resmi MA, pengajuan PK terkait dengan pidana korupsi yang melibatkan Saipul Jamil ditolak hakim Suharto, Ansori dan Suhadi.
“Tolak,” bunyi amar putusan tersebut.
Adapun PK diajukan oleh Hetty Herdianti dengan tanggal registrasi 10 Januari 2022. Perkara itu bernomor 56 PK/Pid.Sus/2022 dan berkasnya dimasukkan melalui Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.
Diketahui Saipul Jamil divonis bersalah dalam perkara pencabulan pada 14 Juni 2016 dan dipidana 3 tahun penjara. Di tingkat banding, hukuman itu justru diperberat menjadi 5 tahun penjara.
Kemudian pada tahun 2017, Saipul kembali terjerat perkara lain. Ia diadili atas tindak pidana korupsi pemberian suap Rp 250 juta pada panitera pengganti PN Jakarta Utara, Rohadi.
Baca juga: KPK Dalami Campur Tangan Rahmat Effendi Tekait Pengadaan Polder di Kota Bintang
Majelis hakim lantas menjatuhkan pidana penjara selama 3 tahun atas perkara suap tersebut.
Seharusnya, Saipul Jamil menjalani pidana penjara selama 8 tahun hingga 2024. Namun, Saipul akhirnya dinyatakan bebas murni pada 2 September 2021 dari Lapas Cipinang.
Saipul mendapatkan remisi selama 30 bulan karena dinilai berkelakuan baik selama dipenjara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.