JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan, hingga Jumat (25/2/2022) pukul 10.00 WIB tercatat 15 kali gempa susulan di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat usai terjadi Gempa Bumi bermagnitudo 6,2.
"Hingga 10.00 WIB BMKG melaporkan telah terjadi 15 kali gempa susulan dengan magnitudo bervariasi terbesar 4,2," kata Dwikorita dalam konferensi pers secara virtual, Jumat.
Dwikorita mengatakan, sebelum gempa bumi bermagnitudo 6,2 terjadi, didahului oleh gempa bermagnitudo 5,2 yang disebut sebagai gempa awalan.
"Dan baru diikuti serangkaian gempa susulan," ujarnya.
Baca juga: Dampak Gempa Pasaman Barat, 3 Orang Tewas dan 30 Warga Lainnya Luka-luka
Berdasarkan hal tersebut, Dwikorita meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Ia meminta masyarakat untuk menghindari bangunan rusak dan retak serta menjauhi lokasi yang berpotensi terjadinya longsor akibat gempa bumi tersebut.
"Pastikan bangunan rumah anda tidak ada kerusakan akibat gempa sebelum kembali ke rumah dan pastikan informasinya resmi dari BMKG," ucap dia.
Adapun gempa bermagnitudo 6,2 mengguncang Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat.
Dikutip dari akun Twitter BMKG, gempa terjadi pukul 08:39:29 WIB dengan Lok:0.15 LU,99.98 BT (17 km timur laut Pasaman Barat -Sumbar) dengan kedalaman 10 km.
Gempa tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
BMKG menyatakan bahwa gempa bermagnitudo 6,2 yang terjadi di Pasaman Barat, akibat adanya aktivitas sesar Sumatera.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip)," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno, dikutip dari Antara.
Episenter gempa terletak pada koordinat 0,14 derajat LU, 99,94 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 12 kilometer timur laut wilayah Pasaman Barat, Sumatera Barat, pada kedalaman 10 kilometer.
Guncangan gempa dirasakan di daerah Pasaman dengan skala intensitas V MMI yaitu getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun.
Baca juga: Kesaksian Pedagang Pasar Raya Padang Saat Gempa M 6,2 Guncang Pasaman Barat
Sementara di Agam, Bukitttinggi, dan Padang Panjang, dengan skala intensitas IV MMI yaitu pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Di Padang, Payakumbuh, Aek Godang, dan Gunung Sitoli, getaran dirasakan dengan skala intensitas III MMI, di mana getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan truk berlalu.
Di Pesisir Selatan, Rantau Parapat, Nias Selatan, dan Bangkinang, dengan skala intensitas II MMI yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.