Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Wamenkes Wacanakan Vaksin Covid-19 Booster Dosis Keempat...

Kompas.com - 25/02/2022, 06:46 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini masyarakat ramai membicarakan wacana pemberian vaksinasi dosis keempat atau booster lanjutan.

Wacana tersebut pertama kali muncul dari pernyataan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam salah satu acara di Radio Kesehatan Kemenkes pada Rabu (23/2/2022).

Dante tak menampik kemungkinan Indonesia akan melaksanakan vaksinasi booster keempat di masa yang akan datang, bila studi ilmiah merekomendasikan penyuntikan vaksinasi tersebut.

"Kalau nanti diperlukan dengan studi yang terus kita evaluasi ternyata kita butuh booster yang keempat, mungkin bukan tidak mungkin booster yang keempat itu perlu dilakukan," kata Dante dalam diskusi Radio Kesehatan Kemenkes, Rabu.

Baca juga: Wamenkes Munculkan Wacana Vaksin Booster Dosis Keempat, Bagaimana dengan Negara Lain?

Namun, Dante mengatakan, vaksinasi booster dosis keempat itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

Sebab, pemerintah tengah mengejar cakupan vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua atau vaksinasi primer yang dijadwalkan rampung Juni 2022 serta vaksinasi booster.

"Kita masih melakukan equal policy, itu yang kita kejar dulu supaya kita bisa proteksi untuk masyarakat yang mendapatkan vaksinasi primer," ujarnya.

Dante mengatakan, perlu memahami vaksinasi booster bertujuan untuk memberikan tambahan efek proteksi yang sebelumnya sudah menurun dari vaksinasi primer.

Baca juga: Vaksin Booster Dosis Keempat Diwacanakan, Wamenkes: Mungkin Diperlukan, tapi Tidak Sekarang

Karena itu, saat ini pemerintah baru memberikan vaksinasi booster dosis ketiga.

"Kemudian kita bisa evaluasi dengan uji klinik epidemologi kita memerlukan booster keempat, bukan tidak mungkin booster keempat itu diperlukan, tapi bukan sekarang waktunya," ucap dia.

Dosis keempat di negara lain

Sampai saat ini, vaksinasi booster dosis keempat ini sudah dilaksanakan di beberapa negara seperti Israel, Italia dan Swedia.

Israel menjadi negara pertama yang melakukan vaksinasi dosis keempat pada 28 Januari 2022.

Direktur Kementerian Kesehatan Israel Nachman Ash mengatakan, vaksinasi Covid-19 dosis keempat diberikan untuk orang renta usia di atas 18 tahun, masyarakat dengan gangguan kekebalan dan pekerja garis depan.

Baca juga: Muncul Usulan Vaksinasi Dosis Keempat, Ini Kata Satgas Covid-19

Jenis vaksin Covid-19 yang digunakan dalam vaksinasi booster keempat ini adalah Pfizer, dengan peningkatan kekebalan tubuh tiga sampai lima kali lipat dibandingkan mereka yang divaksinasi dosis ketiga.

Hingga saat ini, lebih dari 600.000 orang Israel sudah menerima vaksinasi dosis keempat.

Sedangkan di Italia, vaksinasi booster dosis keempat diberikan untuk warga dengan sistem kekebalan yang lemah. Vaksinasi diberikan dengan interval 120 hari dari vaksinasi dosis ketiga.

Sementara itu, Swedia merekomendasikan pemberian vaksinasi dosis keempat bagi warganya yang berusia di atas 80 tahun.

Nakes dapat dosis 4 duluan?

Munculnya wacana vaksinasi booster dosis keempat ini, menimbulkan pertanyaan dari para tenaga kesehatan (nakes) perihal kebijakan pemerintah untuk segera melaksanakan vaksinasi lanjutan tersebut.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kemungkinan untuk melaksanakan vaksinasi dosis keempat masih dalam kajian.

Kemenkes, kata Nadia, menunggu rekomendasi dari para ahli seperti ITAGI dan organisasi profesi kesehatan.

"Dan sejauh ini kita belum ada kebijakan pemberian vaksinasi booster keempat bagi tenaga kesehatan," kata Nadia dalam diskusi secara virtual, Kamis (24/5/2022).

Baca juga: Soal Vaksinasi Dosis Keempat untuk Nakes, Ini Kata Kemenkes

Nadia juga mengatakan, pemerintah tengah mengejar cakupan vaksinasi Covid-19 dosis kedua yang hingga saat ini, tercatat 20,8 juta orang belum mendapatkan vaksinasi dosis kedua dalam kurun waktu lebih dari 6 bulan dan kurang dari 6 bulan.

Ia meminta masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi dosis kedua lebih dari 6 bulan untuk mengulang vaksinasi Covid-19 dari awal yaitu dosis pertama dan dosis kedua.

"Yang kurang dari 6 bulan bisa meneruskan dengan vaksinasi dosis keduanya. Dan yang berbeda untuk pengulangan vaksinasi dosis pertama maupun juga untuk vaksinasi dosis kedua, kita tidak menggunakan skema vaksin yang sama. Artinya, bisa menggunakan jenis vaksin yang berbeda," ujarnya.

Pesan Satgas

Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pihaknya akan mendukung semua bentuk vaksinasi, termasuk vaksinasi dosis keempat.

Namun, menurut Wiku, yang terpenting bagi masyarakat adalah menjaga protokol kesehatan tetap dilakukan dengan baik.

"Satgas mendukung apapun bentuk vaksinasi namun tetap menitikberatkan kepada pentingnya penerapan protokol kesehatan," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual, Kamis.

Baca juga: Israel Sediakan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat untuk Orang Rentan 18 Tahun ke Atas

Pada prinsipnya, kata Wiku, vaksinasi Covid-19 dosis pertama dan kedua membuat orang yang belum terlindungi menjadi dapat terlindungi serta memberikan perlindungan tambahan dengan vaksinasi dosis ketiga.

"Tentunya program vaksinasi akan lebih fokus menjangkau sasaran yang belum divaksinasi. Di satu sisi pemerintah tetap akan memperhatikan orang-orang yang akan divaksin agar semakin terlindungi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com