Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh-tokoh Liberalisme

Kompas.com - 25/02/2022, 00:00 WIB
Monica Ayu Caesar Isabela,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Liberalisme adalah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai yang utama.

Lahirnya paham liberalisme dilatarbelakangi oleh ketimpangan yang dirasakan rakyat terhadap kekuasaan absolut dan kesewenang-wenangan para pemimpin negara.

Paham liberalisme mulai berkembang pada abad ke-18 dan 19 di Perancis dan Inggris.

Kaum liberalis menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalis menghendaki pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi, dan sistem pemerintahan yang transparan.

Perkembangan liberalisme tidak lepas dari pengaruh sejumlah tokoh-tokohnya. 

Baca juga: Putin: Liberalisme Sudah Usang

Berikut tokoh-tokoh liberalisme dan pemikirannya:

John Locke

  • Seorang filsuf asal Inggris.
  • Pencetus teori naturalism liberal, yaitu hak milik pribadi adalah suatu hak alam dan naluri yang tumbuh bersama pertumbuhan manusia.
  • Memiliki konsep State of Nature: Secara alamiah, manusia itu baik, tetapi akibat adanya kesenjangan harta dan kekayaan, mereka khawatir jika ada hak individu yang akan diambil oleh orang lain.
  • John Locke berpendapat bahwa negara terbentuk dari adanya perjanjian sosial yang terjadi antara individu yang hidup bebas dengan penguasa.

Jean Jacques Rousseau

  • Seorang penulis dan filsuf asal Swiss.
  • Pemikiran liberalisme JJ Rousseau mempengaruhi terjadinya Revolusi Perancis dalam membebaskan kedikatatoran Raja dan kaum bangsawan.
  • Pencetus teori kontrak sosial, yaitu sebuah kesepakatan rasional tentang seberapa besar kewenangan pejabat negara dan seberapa luas kebebasan warganya.

Voltaire

  • Seorang penulis dan filsuf asal Perancis.
  • Voltaire sangat mendukung hak-hak manusia dan kebebasan sipil, termasuk kebebasan beragama dan hak mendapatkan pengadilan yang sepatutnya.
  • Gerakan Voltaire banyak disalurkan melalui karya kritik terhadap doktrin gereja dan institusi Perancis pada masanya.

John Adam Smith

  • Seorang tokoh pemikir asal Skotlandia.
  • Adam Smith adalah tokoh ekonomi liberal yang menjadi dasar munculnya sistem ekonomi pasar bebas atau kapitalis.
  • Adam Smith berpendapat bahwa segala kekuatan ekonomi seharusnya ada di tangan pasar, di mana manusia punya kedudukan sebagai indvidu yang diutamakan.

Baca juga: Soal UAS Sejarah Indonesia: Demokrasi Liberal

David Ricardo

  • Seorang pakar ekonomi politik Inggris.
  • David Ricardo menyatakan bahwa ekonomi liberal didasarkan pada pemikiran apabila perekonomian dibiarkan ada di tangan pasar, maka pasar akan bisa berjalan dengan sendirinya berdasarkan mekanisme dan hukumnya sendiri.
  • Mekanisme dan hukum pasar dianggap melekat dengan proses produksi ekonomi dan perdagangan.
  • Perdagangan bebas adalah aktivitas komersial yang dijalankan bebas tanpa pembatasan nasional dan membawa keuntungan bagi individu yang berpartisipasi.

Montesquieu

  • Seorang pemikir politik asal Perancis
  • Montesquieu menentang adanya kesewenang-wenangan dalam pemerintahan.
  • Montesquieu mencetuskan adanya pembagian kekuasaan dalam pemerintahan, yang terdiri dari kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Tujuannya adalah menciptakan pengawasan antarlembaga dan mencegah penyalahgunaan wewenang.

Jeremy Bentham

  • Seorang filsuf asal Inggris.
  • Pencetus utilitarianisme, yaitu sebuah pemikiran filsafat yang menjadikan kegunaan, manfaat, dan keuntungan sebagai tolak ukur baik dan buruknya suatu tindakan.
  • Utilitarianisme merupakan reaksi terhadap konsep hukum alam pada abad ke-18. Menurutnya, hukum bertugas memelihara kebaikan dan mencegah terjadinya kejahatan yang lebih besar.

Immanuel Kant

  • Seorang filsuf asal Jerman.
  • Immanuel Kant menegaskan bahwa perdamaian dapat berlangsung secara terus menerus dan hukum alam menciptakan harmoni dan kerja sama antar manusia.
  • Immanuel Kant percaya akan kesempurnaan sifat manusia, maka perang mreupakan hal yang tidak nyata dan dibuat-buat.

Nurcholis Madjid

  • Seorang pemikir Islam dan cendekiawan asal Indonesia.
  • Tokoh pembaruan pemikiran dan gerakan Islam d Indonesia yang mengemukakan konsep pluralisme yang mengakomodasi keberagaman keyakinan di Indonesia.
  • Nurcholis Madjid atau yang dikenal dengan Cak Nur beranggapan bahwa konsep kebebasan dalam beragaman adalah kebebasan dalam menjalankan agama tertentu yang disertai dengan tanggung jawab penuh.
  • Nurcholis Madjid menganggap kebebasan dalam memilih agama adalah konsep yang logis.

 

Referensi

  • Jackson, R dan Sorensen, G. 2016. Pengantar Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
  • Kuntowijaya, dkk. 2003. Begawan Jadi Capres: Cak Nur Menuju Istana. Jakarta: KPP Paramadina
  • Danial, Deni Muhammad. 2008. Mengenal Ideologi-Ideologi di Dunia. Semarang: ALPRIN
  • Rachman, Budhy Munawar dan Moh Shofan. 2010. Sekulerisme, Liberalisme, dan Pluralisme. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com