Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSI Sebut Jokowi Pemimpin Ideal, tapi Tegaskan Tak Dukung Tiga Periode

Kompas.com - 24/02/2022, 15:51 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ariyo Bimmo angkat bicara soal ucapan Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang menyatakan bahwa masyarakat masih menginginkan Joko Widodo (Jokowi) menjabat presiden kembali.

Dia menegaskan, pernyataan Giring itu bukan berarti mendukung munculnya wacana presiden tiga periode atau penambahan masa jabatan presiden.

"Bro Giring menyatakan bahwa temuan di lapangan, pemimpin ideal adalah seperti Pak Jokowi dan banyak yang masih menginginkan Pak Jokowi," kata Ariyo saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/2/2022).

Kata Ariyo, Giring juga telah menyampaikan bahwa keinginan masyarakat itu terhalang oleh konstitusi di mana jabatan presiden hanya dibatasi dua periode.

Untuk itu, PSI pun diakuinya tetap menaati hukum konstitusi di mana Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai hukum tertinggi negara menyatakan presiden tidak boleh lebih dari dua periode.

Baca juga: Ketum PSI Giring Ganesha Sebut Sekber Koalisi Pilpres 2024 Punya 13,5 Juta Suara

"Sekali lagi, dan ini yang perlu digarisbawahi, bahwa aspirasi tersebut terbatas konstitusi," ujarnya.

Oleh karena itu, Ariyo mengatakan bahwa PSI bersama rakyat terus mencari sosok pengganti Jokowi pada 2024 untuk melanjutkan pemerintahan.

Menurutnya, PSI menilai bahwa cara terbaik mencari sosok tersebut adalah dengan mendengarkan suara rakyat.

Terkait dengan PSI yang tergabung dalam koalisi partai politik (parpol) non-parlemen, Ariyo menegaskan hal itu juga tidak ada kontradiksinya dengan ucapan Giring tentang masyarakat masih menginginkan Jokowi presiden.

Diketahui, koalisi tersebut juga mengajukan wacana judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar presidential threshold menjadi 0 persen.

"Tidak ada kontradiksi antara temuan PSI di lapangan dan langkah bersama mengusahakan presidential threshold 0 persen," tegas Ariyo.

Baca juga: Sepak Terjang Politik Giring dan Mimpi Capres yang Belum Jadi Miliknya

Menegaskan upaya hapus presidential threshold, PSI juga telah menemukan 9 tokoh bangsa yang dinilai cocok menggantikan kepemimpinan Jokowi.

Adapun tokoh itu di antaranya Emil Dardak, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Mahfud MD, Muhammad Andika Perkasa, Mochamad Ridwan Kamil, Muhammad Tito Karnavian, Najwa Shihab, dan Sri Mulyani Indrawati.

Ariyo mengatakan, PSI menyediakan sarana untuk rakyat dapat berpartisipasi dalam jajak pendapat terkait 9 tokoh tersebut.

"PSI akan mendengarkan suara rakyat yang masuk melalui Rembuk Rakyat yang kami mulai hari ini. Ada 9 tokoh yang menurut PSI dapat dipilih oleh rakyat," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Giring menyatakan mundur sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Alasan utamanya, karena mendengar adanya suara-suara menginginkan Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali menjabat sebagai presiden. Ia bahkan beralasan, masyarakat sendiri yang masih menginginkan Jokowi kembali menjadi presiden.

Baca juga: Mundur Jadi Capres 2024, Giring PSI: Rakyat Masih Menghendaki Jokowi

"Banyak sekali rakyat Indonesia yang ternyata masih menghendaki sosok Jokowi untuk memimpin Indonesia," kata Giring dalam konferensi pers virtual, Kamis.

"Ini adalah fakta di lapangan sekaligus aspirasi masyarakat yang sangat menyukai Jokowi, namun dibatasi oleh konstitusi bahwa presiden hanya bisa dijabat selama 2 periode," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com