JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ariyo Bimmo angkat bicara soal ucapan Ketua Umum PSI Giring Ganesha yang menyatakan bahwa masyarakat masih menginginkan Joko Widodo (Jokowi) menjabat presiden kembali.
Dia menegaskan, pernyataan Giring itu bukan berarti mendukung munculnya wacana presiden tiga periode atau penambahan masa jabatan presiden.
"Bro Giring menyatakan bahwa temuan di lapangan, pemimpin ideal adalah seperti Pak Jokowi dan banyak yang masih menginginkan Pak Jokowi," kata Ariyo saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/2/2022).
Kata Ariyo, Giring juga telah menyampaikan bahwa keinginan masyarakat itu terhalang oleh konstitusi di mana jabatan presiden hanya dibatasi dua periode.
Untuk itu, PSI pun diakuinya tetap menaati hukum konstitusi di mana Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai hukum tertinggi negara menyatakan presiden tidak boleh lebih dari dua periode.
Baca juga: Ketum PSI Giring Ganesha Sebut Sekber Koalisi Pilpres 2024 Punya 13,5 Juta Suara
"Sekali lagi, dan ini yang perlu digarisbawahi, bahwa aspirasi tersebut terbatas konstitusi," ujarnya.
Oleh karena itu, Ariyo mengatakan bahwa PSI bersama rakyat terus mencari sosok pengganti Jokowi pada 2024 untuk melanjutkan pemerintahan.
Menurutnya, PSI menilai bahwa cara terbaik mencari sosok tersebut adalah dengan mendengarkan suara rakyat.
Terkait dengan PSI yang tergabung dalam koalisi partai politik (parpol) non-parlemen, Ariyo menegaskan hal itu juga tidak ada kontradiksinya dengan ucapan Giring tentang masyarakat masih menginginkan Jokowi presiden.
Diketahui, koalisi tersebut juga mengajukan wacana judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) agar presidential threshold menjadi 0 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.