Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Prediksi Lonjakan Kasus Covid-19 Varian Omicron Turun Maret 2022

Kompas.com - 24/02/2022, 13:18 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar mikrobiologi Universitas Indonesia Amin Soebandrio memprediksi, lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron di Indonesia mulai menurun pada bulan Maret 2022.

Ia mengatakan, prediksi tersebut didasarkan pada pengalaman negara-negara lain yang membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan untuk melewati lonjakan kasus akibat varian Omicron.

"Kalau lihat tadi kurva yang dialami negara lain emang kurang lebih Maret akan mungkin akan turun (kasus Covid-19), mudah-mudahan tidak terjadi sesuatu yang luar biasa," kata Amin dalam diskusi di Jakarta, Kamis (24/2/2022).

Amin menilai, saat ini, penularan Covid-19 di Indonesia belum mencapai puncak lonjakan kasus.

Baca juga: Saat Gelombang Omicron Renggut Nyawa 80 Balita Indonesia...

Sebab, pergerakan kasus harian Covid-19 masih fluktuatif dan tidak terlihat penurunan kasus secara konsisten.

"(Kasus Covid-19) saat ini seperti gigi gergaji ya sempat turun angkanya lalu naik lagi. Jadi ada beberapa puncak (kasus) itu sebelum mengalami penurunan secara stabil, mungkin masih butuh waktu beberapa minggu," ujarnya.

Diketahui, pada 16 Februari lalu penambahan kasus harian sempat mencapai 64.718 kasus.

Kasus harian itu sempat mengalami penurunan menjadi 59.384 pada 19 Februari, lalu turun kembali menjadi 34.318 kasus pada 21 Februari, sebelum akhirnya naik kembali menjadi 61.488 pada 23 Februari.

Di sisi lain, Amin mengatakan, pemeriksaan sampel kasus positif Covid-19 dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mengetahui jenis varian virus Corona masih terbatas dan mengutamakan pulau Jawa.

Oleh karenanya, menurut dia, penularan Covid-19 yang terjadi di masyarakat tidak merepresentasikan akibat penularan varian Omicron.

Baca juga: Kemenkes: 80 Balita Meninggal akibat Covid-19 Selama Gelombang Omicron

Ia meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai penularan varian virus Corona lainnya seperti Delta.

"Varian Delta atau varian lain masih ada. Itu yang harus dipahami masyarakat bahwa kita tidak boleh kita mengatakan Omicron semuanya ringan, jadi kita boleh santai. Tidak demikian," ucapnya.

Lebih lanjut, Amin berharap kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan di bulan Maret meskipun aktivitas masyarakat mulai ramai pada bulan tersebut.

"Jadi kita belajar dari pengalaman Lebaran tahun lalu, ini tidak hanya untuk pemerintah tentu untuk masyarakat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Nasional
Puan Sebut Antar Fraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Puan Sebut Antar Fraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Nasional
Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Nasional
Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Nasional
Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Nasional
KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

Nasional
Bos Freeport Wanti-Wanti RI Bisa Rugi Rp 30 Triliun Jika Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Tak Dilanjut

Bos Freeport Wanti-Wanti RI Bisa Rugi Rp 30 Triliun Jika Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Tak Dilanjut

Nasional
Sidang Sengketa Pilpres, KPU 'Angkat Tangan' soal Nepotisme Jokowi yang Diungkap Ganjar-Mahfud

Sidang Sengketa Pilpres, KPU "Angkat Tangan" soal Nepotisme Jokowi yang Diungkap Ganjar-Mahfud

Nasional
KPU Anggap Ganjar-Mahfud Salah Alamat Minta MK Usut Kecurangan TSM

KPU Anggap Ganjar-Mahfud Salah Alamat Minta MK Usut Kecurangan TSM

Nasional
KPU: Anies-Muhaimin Lakukan Tuduhan Serius MK Diintervensi

KPU: Anies-Muhaimin Lakukan Tuduhan Serius MK Diintervensi

Nasional
Penguasaha Pemenang Tender Proyek BTS 4G Didakwa Rugikan Negara Rp 8 Triliun

Penguasaha Pemenang Tender Proyek BTS 4G Didakwa Rugikan Negara Rp 8 Triliun

Nasional
KPU: Anies-Muhaimin Tak Akan Gugat Pencalonan Gibran jika Menang Pemilu

KPU: Anies-Muhaimin Tak Akan Gugat Pencalonan Gibran jika Menang Pemilu

Nasional
KPU Sindir Anies-Muhaimin Baru Persoalkan Pencalonan Gibran setelah Hasil Pilpres Keluar

KPU Sindir Anies-Muhaimin Baru Persoalkan Pencalonan Gibran setelah Hasil Pilpres Keluar

Nasional
Gerindra Ragu PDI-P Bakal Jadi Oposisi, Bambang Pacul: Ya 'Monggo'...

Gerindra Ragu PDI-P Bakal Jadi Oposisi, Bambang Pacul: Ya "Monggo"...

Nasional
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama, Supir Truk Jadi Tersangka dan Ditangani Polda Metro Jaya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama, Supir Truk Jadi Tersangka dan Ditangani Polda Metro Jaya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com