Keempatnya yakni Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Mantan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dan Dirut PT Wijaya Karya, Tumiyana.
Sementara itu, menurut Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Wandy Tuturoong, hingga saat ini belum diketahui siapa saja sosok yang hampir pasti menjadi Kepala Badan Otorita IKN.
Baca juga: Jokowi: UU IKN Secara Hukum Politik Sudah Selesai
Wandy menduga, Presiden Jokowi akan membuat kejutan dengan mengumumkan nama Kepala Badan Otorita pilihannya secara last minute atau di saat-saat akhir jelang pelantikan.
"Presiden sepertinya mau bikin kejutan," tutur Wandy ketika dikonfirmasi pada Selasa.
Wandy menjelaskan, setelah UU IKN diteken akan ada sejumlah aturan turunan yang segera terbit.
Salah satunya peraturan presiden (perpres) soal Badan Otorita IKN yang menjadi dasar bagi Kepala Badan Otorita dalam bekerja.
"Dia (Kepala Badan Otorita) baru bisa bekerja efektif jika perpres-nya diteken. Tetapi pengumuman (nama Kepala Badan Otorita) bisa berbarengan dengan (terbitnya) perpres. Hanya saja tidak ada keharusan itu," jelas Wandy.
Baca juga: Jokowi: Jangan Sampai Ada Anggapan Kita ke IKN untuk Merusak Hutan
Dia menambahkan, nantinya pengumuman Wakil Kepala Badan Otorita IKN pun tidak harus satu paket dengan Kepala Badan Otorita IKN.
Konsep 10 minute city di IKN
Sementara itu, saat memberikan sambutan di peresmian Kantor DPP Nasdem, Presiden Jokowi menjelaskan mengenai konsep smart forest city dan 10 minute city dalam pembangunan IKN Nusantara.
Jokowi menegaskan, pembangunan IKN Nusantara akan memprioritaskan para pejalan kaki, pengguna sepeda dan alat transportasi umum.
"Jadi 10 minute city dari satu titik ke titik lain 10 menit saja. Dan kita akan memberikan prioritas kepada, yang pertama adalah pejalan kaki.Yang kedua yang naik sepeda. Yang ketiga (pengguna) transportasi umum," ujar Jokowi.
"Yang senang jalan kaki itu silahkan pindah ke ibu kota baru. Yang seneng bersepeda, yang ingin sehat itu juga pindahlah ke IKN. Yang senang naik mobil, apalagi yang memakai BBM fosil jangan pindah ke IKN," tegasnya.
Baca juga: Akan Ada Bandara VVIP di IKN, Jaraknya 20 Kilometer dari Istana Presiden
Jokowi melanjutkan, konsep besar dari IKN Nusantara yakni Smart Forest City.
Sehingga nanti di kawasan tersebut akan banyak terdapat kawasan hijau dan hutan.
"Semuanya dibangun dengan teknologi modern, baik transportasi, pengairan, infrastruktur listrik, infrastruktur komunikasi hingga pelayanan publik," ungkap Jokowi.
Presiden menjelaskan, yang akan direalisasikan dalam pembangunan IKN Nusantara adalah 70 persen areanya harus menjadi area hijau.
Kemudian 80 persen kendaraan yang ada di sana atau yang mendukung perputaran mobilitas dari satu tempat ke tempat lain didukung oleh transportasi publik.
"Jadi bukan mobil pribadi. Kemudian 80 persen lebih (dari penggunaan energi) nanti akan menggunakan energi hijau. Yakni dari hidropower yang kita bangun di Sungai Kayan di Kalimantan Utara," tambahnya.
Janji tak rusak hutan
Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi pun menegaskan, jangan sampai ada anggapan pembangunan IKN Nusantara merusak hutan yang ada di kawasan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.