JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, perkembangan kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron masih terkendali, walau penambahan kasus harian Covid-19 sudah melampaui puncak lonjakan varian Delta.
Ia mengatakan, hasil pemantauan pemerintah dalam tujuh hari terakhir menunjukkan bahwa terjadi tren penurunan kasus harian Covid-19 di Jakarta, Banten, dan Bali.
Selain itu, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di Jakarta dan Bali menurun.
"Sehingga jumlah keterisian rawat inap di RS (rumah sakit) seluruh provinsi (di) Jawa-Bali masih jauh di bawah keterisian varian Delta," kata Luhut dalam konferensi pers secara virtual terkait hasil rapat terbatas (ratas) PPKM, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Meski Omicron Merebak, Sektor Industri Diprediksi Tetap Mampu Dorong Pemulihan Ekonomi
Karena itu, dia mengatakan, hingga saat ini tidak ada hal yang perlu terlalu dikhawatirkan.
Namun dia melanjutkan, dari kelompok tenaga kesehatan, perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling banyak terpapar Covid-19, diikuti tenaga penunjang, dan manajer rumah sakit.
"Ini mengindikasikan bahwa banyak di antara mereka terdapat di rumah masing-masing atau di lingkungannya," ujarnya.
Berdasarkan kondisi tersebut, Luhut mengatakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan pengawasan dan pengetatan alat pelindung diri serta menyiapkan fasilitas isolasi terpusat bagi para nakes (tenaga kesehatan) positif Covid-19.
"Menyiapkan fasilitas penginapan khusus untuk menghindari kontak erat dengan keluarga," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga Senin ini tercatat 5.277 kasus Covid-19 akibat penularan varian Omicron di Indonesia. Nadia mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 3.348 merupakan transmisi lokal.
"Total Kasus Covid-19 akibat omicron di Indonesia saat ini 5.227, (sebanyak) 1.879 adalah pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) dan 3.348 adalah non-PPLN atau transmisi lokal," kata Nadia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.