JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melantik Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Andi sebelumnya direshuffle dari Kabinet Jokowi di periode pertamanya menyusul tudingan sebagai "Brutus".
Andi Widjajanto diketahui merupakan salah satu tim sukses Jokowi. Di Pilpres 2014, Andi merupakan Deputi Tim Transisi Jokowi yang kala itu berpasangan dengan Jusuf Kalla (JK).
Usai terpilih sebagai Presiden, Jokowi menunjuk Andi Widjajanto sebagai Seskab.
Berdasarkan catatan Kompas.com, Andi Widjajanto mulai "digoyang" oleh partai koalisi pemerintahan Jokowi-JK tahun 2015, terutama PDI-Perjuangan.
Baca juga: Profil Andi Widjajanto yang Bakal Dilantik Jokowi Jadi Gubernur Lemhanas
Salah satu politikus PDI-P yang sempat menyudutkan Andi adalah Masinton Pasaribu. Masinton sempat menuduh Andi Widjajanto dan Menteri BUMN Rini Soemarno memisahkan Jokowi dengan partai pendukungnya.
Bahkan Andi Widjajanto dan Rini Soemarno saat itu disebut sebagai "Brutus" di lingkar Istana.
Awalnya, Masinton menyebut ada sejumlah pihak yang disinyalir ingin memisahkan Presiden Jokowi dengan partai pendukungnya. Orang-orang itu, kata Masinton, bertebaran di lingkaran Istana.
"Posisi Pak Jokowi hari ini dilingkari oleh orang-orang di Istana untuk menjauhkan Pak Jokowi dengan parpol. Ada 'Brutus-Brutus' di Istana mau jauhkan Pak Jokowi dari partai," kata Masinton pada 29 Januari 2015, seperti dikutip Kompas.com, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Andi Widjajanto Diangkat jadi Komisaris Utama Angkasa Pura I
Awalnya, Masinton enggan menyebut siapa Brutus yang ia maksud. Namun kemudian nama Andi Widjajanto dan Rini Soemarno dilontarkan oleh anggota DPR RI itu.
"Kalau saya cuma ke dua orang, Rini dan AW (Andi Widjajanto). Dua orang ini orang-orang begini kan yang kita sebut 'Brutus' jauhkan Jokowi dari partai, menjauhkan dengan relawan, menjauhkan dengan rakyat," ungkap Masinton di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (5/2/2015) siang.
Masinton kemudian menyebut Andi sebagai Sekretaris Kabinet kerap mendistorsi informasi yang hendak disampaikan oleh PDI-P ke Presiden. Padahal, kata dia, pesan dan informasi yang disampaikan PDI-P itu turut mewakili aspirasi dan keinginan rakyat.
"Kader-kader partai minta itu dievaluasi oleh Presiden agar pemerintah bisa jalan efektif, pesan-pesan Presiden juga sampai ke rakyat, dan harapan rakyat bisa sampai ke Presiden," ucap Masinton.
Anggota Komisi III DPR tersebut lalu menyarankan agar Andi Widjajanto di-reshuffle, termasuk Rini Soemarno.
"Reshuffle kita usulkan untuk dua orang ini, walau itu hak prerogatif Presiden," tuturnya.
Soal tuduhan sebagai "Brutus", Andi Widjajanto pernah menegaskan tak pernah menghalang-halangi partai koalisi dengan Presiden Jokowi.
"Kalau saya ingin bertemu Presiden untuk melaporkan hal-hal tertentu, saya akan mengajukan ke tim jadwal agar disediakan waktu untuk bertemu," ujar Andi, menanggapi rumor adanya "Brutus" di Istana, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/2/2015).
Kemudian pada Agustus 2015, Jokowi merombak kabinetnya. Nama Andi Widjajanto menjadi salah satu yang dikeluarkan dari pemerintahan Jokowi-JK.
Jika saat itu Rini Soemarno berhasil "selamat", Andi Widjajanto digantikan oleh politikus PDI-P, Pramono Anung sebagai Seskab.
Baca juga: Jelang Reshuffle, Foto Andi Widjajanto Dipasang di Deretan Mantan Seskab
Andi Widjajanto sendiri menyatakan memahami keputusan Presiden Jokowi saat melakukan perombakan kabinet. Ia menerima kabar akan diberhentikan sebagai Seskab langsung dari Jokowi.
"Waktu manggil, (Presiden) mengatakan ada kebutuhan meningkatkan kinerja kabinet. Lalu saya mengatakan, saya bisa memahami keputusan bapak," urai Andi seusai acara serah terima jabatan di Gedung III Setneg, Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Saat bertemu Presiden, Andi mengaku sempat mengucapkan terima kasih untuk kesempatan yang telah diberikan Presiden Jokowi. Tak ketinggalan, Andi juga mengaku meminta maaf jika ada kesalahan atau kekurangan selama bertugas membantu Presiden.
Pramo Anung mengatakan akan memperbaiki komunikasi Istana dengan partai politik dan lembaga negara lainnya terkait penunjukan dirinya sebagai Seskab menggantikan Andi Widjajanto.
"Beliau menginginkan agar komunikasi di dalam dan luar, dengan lembaga tinggi negara dan juga parpol, bisa dilakukan lebih intensif," kata Pramono Anung.
Baca juga: Cerita Andi Widjajanto Ketika Dipanggil Jokowi Bahas Reshuffle
Presiden Jokowi dikabarkan kembali "menarik" Andi Widjajanto. Namun kali ini bukan berada di ring Istana.
Andi Widjajanto disebut akan menjadi Gubernur Lemhahas, institusi yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pendidikan pimpinan tingkat nasional serta pengkajian strategik ketahanan nasional dan pemantapan nilai-nilai kebangsaan.
Bahkan Andi Widjajanto dijadwalkan akan dilantik Jokowi hari ini. Andi menjadi Gubernur Lemhannas menggantikan Agus Widjojo yang kini menjadi duta besar Indonesia di Filipina.
Kompas.com sudah mengontak Andi untuk mengonfirmasi hal tersebut.
"Terima kasih," balas Andi singkat atas ucapan selamat untuk jabatan barunya itu, Minggu (20/1/2022).
Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia (UI) Ari Junaedi, keputusan Jokowi memilih Andi Widjajanto menjadi Gubernur Lemhannas merupakan pilihan tepat.
"Sosok Andi yang tidak berpartai tentu menjadi alasan kuat Jokowi memilihnya sebagai nakhoda Lemhannas," ujar Ari Junaedi saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/2/2022).
Dengan menempatkan Andi Widjajanto di institusi non-partai politik, posisi putra dari Mayjen TNI (Purn) Theo Syafei itu akan relatif lebih aman karena tidak akan bersinggungan langsung dengan parpol.
"Lemhannas bukan institusi yang berafiliasi dengan parpol tentu pilihan Jokowi untuk memilih Andi sebagai pengganti Agus Wojoyo sebagai cara yang tepat," sebut Ari.
Baca juga: Andi Widjajanto: Jokowi Lebih Paham TNI daripada Prabowo
Latar belakang dan pendidikan Andi Widjajanto yang cukup luas pun dinilai juga cocok untuk mengemban amanat sebagai Gubernur Lemhannas. Menurut Ari, pengalaman Andi di birokrasi juga menjadi nilai lebih.
"Latar belakang pendidikan Andi dan pengalaman di birokrasi, walau singkat, menjadi modal Andi untuk mengepalai lembaga think thank pembentukkan karakter pemimpin-pemimpin militer dan sipil," papar Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama itu.
Ari memuji pilihan Jokowi yang memilih Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhannas.
Baca juga: Disebut Sering Diberitakan Negatif, Apa Kata Andi Widjajanto?
"Penunjukan Andi Wijayanto sebagai Gubenur Lemhannas oleh Presiden Jokowi menurut saya merupakan kembalinya komitmen dari Presiden untuk mengedepankan supremasi sipil dan kekuatan latar belakang kandidat," tutur Ari.
Andi Widjajanto merupakan lulusan Hubungan Internasional UI. Ia juga mendapat gelar sarjana dari School of Oriental dan African Studies University of London.
Kemudian Andi Widjajanto memperoleh Master of Sciences dari London School of Economics, sekaligus juga dapat gelar Master of Sciences dari Industrial College of Armed Forces, Washington DC, Amerika Serikat pada tahun 2003.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.