Presiden Soerharto akhirnya menertibkan internal Pertamina. Ia juga memerintahkan Pertamina untuk menjual sebagian asetnya yang berlebihan agar bisa menyelamatkan perusahaan negara itu.
Kemudian berdasarkan penyelidikan yang dilakukan, dilaporkan telah terjadi penyimpangan di dalam tubuh Pertamina.
Hanya saja tak pernah ada tindakan hukum apapun yang dijatuhkan kepada para pelaku.
Baca juga: Kebijakan di Era Habibie yang Hapus Diskriminasi Etnis Tionghoa
Ibnu Sutowo dilengserkan dari jabatannya sebagai Dirut Pertamina pada 5 Maret 1976. Namun ia tak pernah dinyatakan bersalah.
"...tidak cukup bukti untuk menuntut Ibnu Sutowo secara pidana," kata Presiden Soeharto ketika menjawab pertanyaan tertulis DPR RI awal tahun 1980, seperti dikutip dari pemberitaan Harian Kompas tanggal 13 Januari 2001, Senin (21/2/2022).
Baca juga: Karen Agustiawan, Wanita Pencatat Sejarah Pertamina
Ibnu Sutowo meninggal dunia di usia 86 tahun pada Jumat, 12 Januari 2001. Mantan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu berhasil membangun gurita bisnis, termasuk produk air minelar merek Aqua.
Tujuh anak Ibnu Sutowo kemudian mewarisi dan mengembangkan bisnis di berbagai lini. Salah satunya adalah almarhum Adiguna Sutowo, pemilik dan pendiri MRA Group.
Adiguna Sutowo merupakan ayah dari Maulana Indraguna Sutowo, suami Dian Sastro.
Sumber:
Harian Kompas tanggal 20 September 1998 (Ibnu Sutowo, Thahir, Kartika, dan Soeharto)
Harian Kompas tanggal 13 Januari 2001 (Mozaik Perjalanan Ibnu Sutowo)
Kompas.com