Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemindahan Ibu Kota Dinilai Tak Cukup untuk Ubah Paradigma Jawa-sentris

Kompas.com - 19/02/2022, 14:58 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Praktisi tata kota Wicaksono Sarosa menilai, pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan salah satu upaya pemerintah mengubah paradigma pembangunan dari Jakarta-sentris atau Jawa-sentris ke Indonesia-sentris.

Namun, Wicaksono menegaskan, pemindahan ibu kota bukanlah satu-satunya cara yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengubah paradigma pembangunan menjadi Indonesia-sentris.

"Pemindahan IKN penting dalam proses pengubahan paradigma itu, tetapi itu tidak cukup, jadi necessary but insufficient condition kalau dalam bahasa yang sering dipakai," kata Wicaksono dalam acara Forum Diskusi Salemba, Sabtu (19/2/2022).

Baca juga: Stafsus Mensesneg Sebut Pembangunan IKN Bukti Indonesia Terus Bergerak di Tengah Pandemi Covid-19

Ia berpandangan, upaya mengubah paradigma pembangunan itu semestinya dibarengi dengan adanya kebijakan perkotaan nasional yang sejauh ini belum dimiliki oleh Indonesia.

Menurut Wicaksono, kebijakan perkotaan nasional perlu dimiliki supaya arah pembangunan kota-kota yang ada semakin jelas.

"Jadi jelas nanti Makassar mau diapakan, nanti Manado mau diapakan, dan lain sebagainya, tidak hanya melulu berfokus pada IKN saja," ujar Wicaksono.

Ia pun menekankan pentingnya perubahan paradigma tersebut agar urbanisasi tidak hanya terjadi di Pulau Jawa karena kota-kota di Jawa sudah sangat padat dan mempunyai banyak masalah.

Ia melanjutkan, urbanisasi di Pulau Jawa juga dapat berdampak pada ketahanan pangan karena akan banyak lahan subur yang berubah fungsi menjadi lahan perkotaan.

"Kota-kota di Jawa ini kalau sudah terlalu jenuh, tidak mampu menghadapi pressure yang lebih cepat, untuk bisa compete di tingkat global menjadi ketetaran," kata Wicaksono menambahkan.

Baca juga: KSP: Nama-nama yang Beredar Bisa Saja Terpilih Pimpin IKN Nusantara

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini menyatakan, pemerintah memandang pemindahan ibu kota sebagai sebuah upaya untuk memeratakan pembangunan agar tidak terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Menurut dia, hal ini juga sesuai dengan visi pembangunan Presiden Joko Widodo yang disebut Indonesia-sentris, bukan lagi Jawa-sentris.

"Kita tidak mau ketegangan-ketegangan, kesenjangan yang selalu disampaikan terus berlanjut. Apalagi berbicara soal janji kampanye sejak awal, ini adalah implementasinya," kata Faldo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Belum Dapat Izin Pemerintah China, KPU RI Tak Bisa Dirikan TPS di Hong Kong dan Makau

Belum Dapat Izin Pemerintah China, KPU RI Tak Bisa Dirikan TPS di Hong Kong dan Makau

Nasional
Temui Nelayan di Tangerang, Anies: Berangkat-Pulang Kena Pajak, Kapan Bisa Makmur?

Temui Nelayan di Tangerang, Anies: Berangkat-Pulang Kena Pajak, Kapan Bisa Makmur?

Nasional
Antam dan Kodam XVI/Pattimura Kerja Sama Perkuat Pengamanan di Wilayah Operasi Maluku Utara

Antam dan Kodam XVI/Pattimura Kerja Sama Perkuat Pengamanan di Wilayah Operasi Maluku Utara

Nasional
Prabowo Minta Maaf Baru Kampanye di Tasikmalaya Lagi: Satu Masalahnya, Saya Kalah

Prabowo Minta Maaf Baru Kampanye di Tasikmalaya Lagi: Satu Masalahnya, Saya Kalah

Nasional
Sapa Warga Sragen, Gibran: Pilihan Apa Saja Silakan, yang Penting Bersaudara

Sapa Warga Sragen, Gibran: Pilihan Apa Saja Silakan, yang Penting Bersaudara

Nasional
KPU Sebut Ada 1,7 Juta Pemilih di Luar Negeri Bakal Nyoblos Pemilu Lebih Awal

KPU Sebut Ada 1,7 Juta Pemilih di Luar Negeri Bakal Nyoblos Pemilu Lebih Awal

Nasional
Penerbangan Terlambat, Ganjar Pranowo Batal Hadiri Konferensi Kebijakan Luar Negeri di Jakarta

Penerbangan Terlambat, Ganjar Pranowo Batal Hadiri Konferensi Kebijakan Luar Negeri di Jakarta

Nasional
Resmikan Kantor Baru DPW, Cak Imin Ingin PKB Menangkan Pilkada di Riau

Resmikan Kantor Baru DPW, Cak Imin Ingin PKB Menangkan Pilkada di Riau

Nasional
Singgung Penguatan Hukum, Anies: Dunia Internasional Akan Respons Positif Jika Sudah Dikerjakan

Singgung Penguatan Hukum, Anies: Dunia Internasional Akan Respons Positif Jika Sudah Dikerjakan

Nasional
Minta Masyarakat Ikut Sebarkan Narasi Perubahan, Cak Imin: Kami Bukan Penjual Tari-tarian

Minta Masyarakat Ikut Sebarkan Narasi Perubahan, Cak Imin: Kami Bukan Penjual Tari-tarian

Nasional
KPU Sebut Indonesia Sukses Selenggarakan Pemilu, Tak Ada Riwayat 'Pemilu Berdarah'

KPU Sebut Indonesia Sukses Selenggarakan Pemilu, Tak Ada Riwayat "Pemilu Berdarah"

Nasional
Ingin Hadiri Langsung Sidang Umum PBB Jika Jadi Presiden, Anies: Indonesia Perlu Hadir

Ingin Hadiri Langsung Sidang Umum PBB Jika Jadi Presiden, Anies: Indonesia Perlu Hadir

Nasional
Muzani: Insya Allah Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Muzani: Insya Allah Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran

Nasional
Anies Klaim Bakal Tegakkan Supremasi Hukum jika Terpilih Jadi Presiden

Anies Klaim Bakal Tegakkan Supremasi Hukum jika Terpilih Jadi Presiden

Nasional
Anies Anggap Debat Khusus Cawapres Perlu: Menghormati Rakyat Indonesia

Anies Anggap Debat Khusus Cawapres Perlu: Menghormati Rakyat Indonesia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com