Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M. Eng, CISA, ATD
Dosen STEI ITB & Founder Lembaga Riset Telematika Sharing Vision Indonesia

Dimitri Mahayana adalah pakar teknologi informasi komunikasi/TIK dari Bandung. Lulusan Waseda University, Jepang dan ITB. Mengabdi sebagai Dosen di STEI ITB sejak puluhan tahun silam. Juga, meneliti dan berbagi visi dunia TIK kepada ribuan profesional TIK dari ratusan BUMN dan Swasta sejak hampir 20 tahun lalu.

Bisa dihubungi di dmahayana@stei.itb.ac.id atau info@sharingvision.com

Analisa Data Science Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia: Mild or Wild?

Kompas.com - 18/02/2022, 17:07 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BERDASARKAN data https://covid19.go.id/ tanggal 15 Desember 2021, Indonesia resmi dimasuki varian baru Covid-19 dengan terkonfirmasinya kasus pertama Omicron di Wisma Atlet.

Kementerian Kesehatan Indonesia dari Oktober 2021, sudah mewanti-wanti bersiap menghadapi potensi gelombang tiga di Indonesia.

Nyatanya mungkin hanya pemerintah dan tenaga kesehatan yang bersiap-siap, namun sebagian besar masyarakat nampaknya belum bersiap-siap.

Hal ini nampak dari tingginya mobilisasi masyarakat, baik di dalam negeri ataupun ke luar negeri, saat liburan Natal 2021 dan Tahun Baru.

Maka dampaknya sampai 15 Februari 2022, jika melihat statistik mereka yang terpapar Omicron, Indonesia telah benar-benar memasuki masa gelombang ketiga pandemi Covid-19.

Omicron pada gelombang tiga ini agak berbeda dengan sebelumnya, baik karakteristik infeksi varian maupun karakteristik masyarakat menghadapinya.

Di satu sisi, kabar baik penularan varian Omicron ini, yaitu gejala yang disebabkan cenderung lebih ringan (mild) dibandingkan varian sebelumnya.

Berdasarkan pernyataan Incident Manager WHO, Abdi Mahamud, gejala ringan ini dipengaruhi karakteristik infeksi yang menginfeksi bagian atas tubuh sehingga kemungkinan kecil dapat menyebabkan pneumonia parah.

Tetapi, di sisi lain, transmisi dari varian ini sangatlah cepat, yakni diprediksi lima kali dari varian Delta.

Grafis kasus harian Covid-19Dr. Dimitri Mahayana Grafis kasus harian Covid-19

Gambar 1.1 memperlihatkan banyaknya penambahan kasus posifif harian untuk kasus varian Delta (berwarna biru) dan kasus varian Omicron (berwarna merah).

Untuk kasus varian Delta, penyebaran tertinggi terjadi sekitar dua bulan sejak mulainya gelombang kedua dengan asumsi konfirmasi terhadap kasus varian Delta pertama kali terjadi pada pertengahan Mei 2021.

Sementara itu, kondisi kasus baru varian Omicron saat ini sudah melewati nilai maksimum terjadinya kasus varian Delta.

Bahkan jika dilihat dari kecuraman penambahan kasus harian, jelas terlihat penyebaran Omicron secara drastis tumbuh sangat cepat jika dibandingkan penyebaran varian Delta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Nasional
Ramai Unjuk Rasa jelang Putusan MK, Menko Polhukam: Hak Demokrasi

Ramai Unjuk Rasa jelang Putusan MK, Menko Polhukam: Hak Demokrasi

Nasional
Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Nasional
Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Nasional
Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com