Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Dinkes Tak Setuju Jawa Barat Disebut Jadi Episentrum Covid-19

Kompas.com - 18/02/2022, 15:38 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi tak setuju Provinsi Jawa Barat disebut akan menjadi episentrum Covid-19 setelah DKI Jakarta.

Sebab, kata dia, lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Barat dipengaruhi oleh tingginya mobilitas masyarakat di wilayah aglomerasi antara DKI Jakarta dan Jawa Barat.

"Saya sebetulnya tidak begitu setuju dengan istilah episentrum, pergerakan mobilitas masyarakat di area Jakarta dengan daerah sekitar itu sangat tinggi. Jadi memang kenyataannya penduduk Depok kerja ke Jakarta begitu juga sebaliknya," kata Nina dalam diskusi secara virtual, Jumat (18/2/2022).

Nina mengatakan, tingginya mobilitas masyarakat di wilayah aglomerasi tersebut sulit untuk dicegah sehingga setelah kasus Covid-19 di DKI Jakarta landai, peningkatan kasus kemudian terjadi di Jawa Barat.

Baca juga: Omicron Meningkat, Ekonomi Jawa Barat Terdampak tapi Tak Separah Delta...

Selain itu, ia mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Barat disebabkan karena masih tingginya pergerakan masyarakat di Bandung Raya.

Namun, sebanyak 60 persen pergerakan masyarakat tersebut merupakan warga dari luar Bandung Raya.

"Jadi yang menyebabkan paling utama itu adalah mobilisasi yang luar biasa yang keluar masuk, itu yang menyebabkan memang sangat tinggi sehingga kasus tetap tinggi," ujarnya.

Lebih lanjut, Nina mengatakan, hal tersebut menjadi perhatian Dinkes Jawa Barat untuk segera menekan lonjakan kasus Covid-19.

Ia juga kembali menekankan bahwa Jawa Barat tak bisa disebut episentrum Covid-19.

"Kalau episentrum kan seolah-olah pusat penularannya dari situ semua, tidak seperti itu, tapi kita akui aglomerasi bukan main peningkatan kasusnya," ucap dia.

Baca juga: Airlangga: Sekarang Episentrum Omicron di Jakarta, Dua-Tiga Minggu Lagi Bisa ke Luar Jawa

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini episentrum penularan varian Omicron berada di DKI Jakarta.

Namun, tidak menutup kemungkinan episentrum penularan varian baru ini bisa beralih ke luar Jawa pada dua hingga tiga pekan mendatang.

"Sekarang di episentrumnya di DKI Jakarta, kemudian bergeser ke Jawa Barat. Dan tentu dalam dua-tiga pekan ke depan bisa ke luar Jawa," ujar Airlangga dalam keterangan pers yang disiarkan secara virtual usai sidang terbatas kabinet pada Rabu (16/2/2022).

Oleh karena itu, pemerintah telah mengantisipasi hal ini dengan menerapkan PPKM dengan level masing-masing di berbagai daerah.

Selain itu, pemerintah juga sudah mendorong dengan pelayanan telemedisin dan ketersediaan obat.

Hal itu dilakukan untuk membantu orang yang tanpa gejala atau mengalami gejala ringan untuk isolasi mandiri atau jika tak memadai bisa diisolasi secara terpusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com