Karier kepemiluan Herwyn terus berlanjut. Sebelum terpilih sebagai Ketua Bawaslu Sulut, ia menjabat sebagai anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Minahasa selama 2008-2012.
Herwyn meraih dua gelar sarjana yakni Sarjana Pendidikan Ekonomi dari IKIP Manado, dan Sarjana Hukum dari Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT).
Dua gelar magister juga diraih Herwyn yakni Magister Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Manado (Unima), serta Magister Hukum Universitas Wijaya Putra Surabaya.
Sementara, gelar doktoral Herwyn raih setelah menempuh studi S3 Ilmu Lingkungan Universitas Brawijaya.
Lolly saat ini masih menjabat sebagai anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat. Ia memimpin Divisi Hubungan Masyarakat dan Hubungan Antarlembaga.
Baca juga: Komisioner KPU-Bawaslu Terpilih Diminta Gerak Cepat Siapkan Pemilu 2024
Dilansir dari laman resmi Bawaslu Jawa Barat, Lolly lahir di Cianjur, 28 Februari 1978. Ia menyelesaikan studi S1 di IAIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Sebelum terjun ke bidang kepemiluan, Lolly pernah menjadi tenaga ahli Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) RI.
Lolly juga aktif di berbagai lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang pemberdayaan perempuan. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Kaukus Perempuan Parlemen RI.
Kemudian, pernah menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Kaukus Perempuan DPD RI, hingga aktif di Sekretariat Nasional Koalisi Perempuan Indonesia.
Totok saat ini masih menjabat sebagai anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur. Ia bertugas memimpin divisi penyelesaian sengketa.
Dikutip dari laman resmi Bawaslu Jawa Timur, Totok sudah malang melintang di bidang kepemiluan. Pada tahun 2005, ia pernah menjadi panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Pilkada Kabupaten Malang, Jatim.
Berlanjut pada tahun 2008 ia menjadi Panwaslu Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jatim. Lalu, selama 2009-2014, Totok menjabat sebagai anggota KPU Kabupaten Malang.
Totok sempat menempuh pendidikan di IKIP PGRI Malang, namun tidak sampai selesai. Ia lantas melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Sunan Giri dan mendapat gelar sarjana hukum.
Ia mengawali kariernya sebagai wartawan di Harian Pagi Memo Arema pada tahun 1987. Karier Totok di bidang jurnalistik terus menanjak hingga menjabat sebagai pemimpin redaksi di media tersebut.
Namun, setelah 20 tahun, ia memilih meninggalkan profesi jurnalis dan beralih ke bidang hukum sebagai advokat sebelum akhirnya menjadi anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.