JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II DPR Ihsan Yunnus mengeluh kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil karena namanya tidak disebut saat mengikuti kegiatan Sofyan melalui virtual pada Rabu (16/2/2022).
Ihsan bercerita, ia sengaja mengikuti acara tersebut supaya dapat menyuarakan persoalan di daerah pemilihannya, tetapi selama 2,5 jam mengikuti acara namanya tidak disebut sama sekali.
"Dengan kesadaran yang penuh saya memberanikan diri untuk ikut Zoom dengan Pak Sofyan Djalil, cuma saya enggak ngerti salah apa saya sama Bapak," kata Ihsan dalam rapat Komisi II DPR dengan Sofyan, Kamis (17/2/2022).
"Dua jam setengah saya ikut, Bapak enggak pernah nyebut nama saya, yang menyebut cuma sekali protokoler Pak, yang terhormat Bapak Ihsan Yunus anggota DPR RI," imbuh Ihsan.
Baca juga: Usir Dirut Krakatau Steel, Pimpinan Komisi VII: Kayaknya Anda Enggak Pernah Menghargai
Poltikus PDI-P itu mengaku tidak gila hormat sehingga mempersoalkan namanya yang tak disebut oleh Sofyan.
Namun, ia mengingatkan bahwa anggota DPR terikat dengan peraturan perundang-undangan di mana salah satunya memiliki hak protokoler.
"Hak protokoler itu salah satunya disebut sedikit saja Pak, tidak perlu ditaruh di depan atau ditaruh di layar besar, enggak perlu Pak. Saya makanya bertanya, salah apa sama Pak Sofyan Djalil," ujar Ihsan.
Selain itu, Ihsan juga mengeluh karena Sofyan memotong dirinya saat mau berbicara dalam acara tersebut dan justru berkata ia akan menelpon Ihsan.
Baca juga: Sekjen Kemensos dan Komnas Perempuan Diusir, Pengamat: DPR Ingin Dihormati Lahir Batin
"Aduh mohon maaf Pak, itu konotasinya agak ngeri-ngeri sedap, karena setelah itu kawan-kawan dari Jambi telepon saya, 'Pak Menteri sudah telepon belum, kira-kira apa yang diomongin', nanti dikira kita main mata, Pak," ujar Ihsan.
Lagipula, lanjut Ihsan, Sofyan juga tidak memiliki nomor telepon dirinya sehingga ia heran saat Sofyan berkata akan meneleponnya.
Ihsan pun kembali menegaskan bahwa keluhannya ini tak berarti dirinya gila hormat.
"Mohon maaf, ini hanya sekadar mengingatkan kita bersama supaya tidak ada dusta di antara kita," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.