JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendorong negara-negara anggota Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN) untuk memperkuat mekanisme arsitektur kesehatan kawasan.
Hal ini ia ungkapkan dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM Retreat) yang berlangsung mulai hari ini, Kamis (17/2/2022) hingga Jumat (18/2/2022).
Retno mengatakan, penguatan arsitektur kesehatan ini diperlukan untuk menghadapi kemungkinan pandemi setelah Covid-19 di masa yang akan datang.
"Saya menyampaikan dan menggarisbawahi pentingnya implementasi penuh berbagai mekanisme arsitektur kesehatan regional yang terbentuk dalam dua tahun terakhir sebagai antisipasi pandemi mendatang," kata Retno pada press briefing yang dilakukan secara daring.
Baca juga: Menlu Retno ke Pejabat Internasional: 2022 Tahun Pemulihan dari Covid-19
Ia menjelaskan, termasuk di dalam penguatan mekanisme arsitektur kesehatan regional yakni pembentukan buffer inventory atau bantalan ketersediaan untuk alat kesehatan bagi negara-negara kawasan.
Lalu, mekanisme distribusi dari ketersediaan alat kesehatan tersebut, serta penguatan sistem peringatan dini di wilayah kawasan.
"Penguatan arsitektur kesehatan kawasan akan menjadi building block bagi penguatan arsitektur kesehatan global yang menjadi salah satu prioritas Presidensi G20 Indonesia," kata Retno.
Retno menjelaskan, dalam Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN yang tahun ini berada di bawah Keketuaan Kamboja, terdapat lima agenda yang dibahas.
Agenda pertama yakni terkait dengan tindak lanjut KTT 38 dan 39 ASEAN; kedua, terkait isu hubungan dengan negara lain atau external relations; ketiga, mengenai prioritas keketuaan Kamboja; keempat, mengenai isu kawasan dan internasional; dan terakhir terkait isu lainnya.
Baca juga: Saat Retno Marsudi Tak Pernah Ketinggalan Suarakan Kesetaraan Perempuan di Tiap Diplomasi
Pada pertemuan tingkat menteri kali ini, Pemerintah Myanmar memutuskan untuk tidak mengirimkan delegasi.
Dalam keterangan tertulisnya, Nay Pyi Taw menyatakan tidak dapat berpartisipasi atau mengirimkan delegasi nonpolitik pada Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN tersebut.
"Keputusan Myanmar untuk tidak ikut serta atau mengirimkan delegasi nonpolitik sebagai perwakilan dalam AMM Retreat yang akan diadakan pada 17 Februari 2022 tidak bisa dihindarkan karena berlawanan dengan prinsip serta praktik keterwakilan yang setara di ASEAN," tulis Kemenlu Myanmar dalam keterangan tertulis mereka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.