JAKARTA, KOMPAS.com – Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno beranggapan bahwa menduetkan Anies Baswedan dan Ridwan Kamil pada Pilpres 2024 tak rasional bagi partai politik.
Padahal, dukungan dari partai politik merupakan modal utama bagi tokoh untuk berkontestasi dalam pemilu.
"Anies dan RK memang populer, tapi kesulitan tiket partai. Ini rumit," kata Adi ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (17/2/2022).
Baca juga: Pengamat Nilai Duet Anies-RK pada Pilpres 2024 Minim Dilirik Parpol
Sulitnya tiket partai terjadi karena partai-partai politik masih mengutamakan mengusung kader elite mereka, terutama ketua umum.
Strategi tersebut diharapkan dapat memicu efek ekor jas (coattail effect), di mana partai politik akan kelimpahan suara dari hasil elektabilitas dan popularitas tokoh yang mereka usung.
Efek ekor jas ini penting karena pemilu dilaksanakan secara serentak antara pemilu eksekutif dan legislatif.
Sementara itu, elektabilitas Anies maupun Kang Emil dinilai belum sanggup mengunci kemenangan dalam pemilu apa pun.
"Kalau partai mendukung Anies dan RK, belum tentu partai bersangkutan mendapatkan efek ekor jas, sementara partai-partai sedang bertaruh di Pileg juga selain Pilpres," jelas Adi.
"Elektabilitas Anies dan RK belum signifikan. Anies misalnya masih di kisaran angka 12 atau 13 persen, RK di kisaran 6 persen. Bagi partai politik, elektabilitas semacam itu tak terlampau menjual," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.