JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa tahun terakhir, informasi mengenai adanya chemtrail (Chemical Trail) kerap berseliweran di media sosial. Padahal, garis putih memanjang yang terlihat di langit tersebut merupakan contrail (condensation trail) yang dihasilkan oleh pesawat.
Terbaru, isu soal chemtrail kembali beredar setelah adanya video viral berdurasi 15 detik di Twitter yang memperlihatkan jejak garis putih di langit.
Pemilik akun kemudian menuliskan narasi bahwa Jakarta telah digempur chemtrail pada 14 Februari pukul 01.00 dini hari.
"Jakarta di gempur chemtrail 14 februari pukul 1 tengah malam. Stay safe untuk warga jakarta ya, berdoalah mereka semua yg terlibat cepat menerima hukumannya," demikian narasi yang dituliskan pada keterangan video viral di Twitter itu.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah telah menegaskan informasi tersebut adalah hoax.
Baca juga: [HOAKS] Garis Putih di Langit Disebut Senjata Biologis Chemtrail
"Fenomena jejak putih tersebut dikenal dengan nama jejak kondensasi pesawat terbang atau condensation trail (contrail)," kata Indan.
Indan menjelaskan, contrail adalah hasil dari pengembunan udara dengan kadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Sub Bidang Layanan Informasi Penerbangan BMKG, Ismanto Heri.
Ia menyatakan garis putih memanjang di langit yang ada di video viral tersebut merupakan contrail.
Baca juga: Viral, Video Menyebut Jakarta Digempur Chemtrail pada Tengah Malam, Ini Kata TNI AU
"Kami melihatnya itu adalah fenomena awan yang muncul di belakang pesawat, bentuknya seperti garis. Dan itu biasa terjadi," jelas Ismanto saat dihubungi, Rabu (16/2/2022).
"Seperti ketika kita berada di gunung, kita bernafas itu atau kalau kita meniup dari mulut ada keluar asapnya, itu kondensasi, seperti itu," tambahnya.
Sementara itu istilah chemtrail sendiri berarti jejak kimia dihasilkan dari pelepasan zat kimia atau bahan biologis pada ketinggian tertentu dengan sengaja.