Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gus AMI Sebut NU-Muhammadiyah Layak Raih Nobel Perdamaian 2022-2023

Kompas.com - 16/02/2022, 15:14 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Lebih lanjut, Gus AMI mengatakan, dalam konteks pembangunan global, NU-Muhammadiyah telah aktif ikut serta melaksanakan Tujuan Penmbangunan Global (SDG) yang harus dicapai pada 2030.

Selama lebih dari 70 tahun, NU-Muhammadiyah telah berjasa dalam menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan serta dukungan kemanusiaan bagi mereka yang kurang mampu.

“Kedua organisasi tersebut telah membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia, kesetaraan hak-hak perempuan, dan kemandirian sosial ekonomi Indonesia,” terangnya.

Pembangunan tersebut dilakukan melalui pondok-pondok pesantren, rumah sakit-rumah sakit, serta sekolah-sekolah dasar, menengah, hingga pendidikan tinggi.

Pemulihan demokrasi dan HAM

Gus AMI juga mengatakan, NU-Muhammadiyah telah berjasa besar dalam memulihkan demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) pada 1998, yakni mengakhiri masa rezim otoriter Soeharto selama 30 tahun.

Baca juga: Jurnalis Pemenang Nobel: Perang Rusia-Ukraina Bukanlah Hal Mustahil

Pemulihan demokrasi, artinya pemulihan hak sipil dan hak ekonomi, sosial, dan budaya (ekosob) kepada seluruh warga Indonesia, sejalan dan dijamin Undang-undang Dasar (UUD) 1945 dan Universal Declaration of Human Rights (UUDR). 

Sejarah juga mencatat, di antaranya, para tokoh dan cendekiawan NU-Muhammadiyah telah ikut aktif menjadi penggerak dan pemrakarsa berbagai kebijakan publik dan UU yang menandai pulihnya sistem demokrasi dan lembaga-lembaga demokrasi di Indonesia.

Beberapa kebijakan publik tersebut, antara lain UU HAM, Penghapusan Diskriminasi kepada Etnis China, UU Sistem Jaminan Sosial Nasional, dan UU Antikorupsi.

Selain itu, lanjut Gus AMI, NU-Muhammadiyah juga aktif dalam pengembangan Islam nusantara dan Islam berkemajuan.

Pengembangan ini dilakukan sebagai cara membendung berbagai gerakan-gerakan kekerasan yang mengatasnamakan Islam dan bertolak belakang dengan ajaran dan nilai nilai islam.

Baca juga: Meradang Akibat Menanti Nobel

Menurutnya, hal itu sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang memajukan moderasi beragama.

Gus AMI juga menilai, NU-Muhammadiyah sudah berjasa besar mengurangi dan menghapuskan sumber-sumber dan bibit-bibit kekerasan serta konflik (pencegahan radikalisasi dan deradikalisasi).

“Melalui ribuan unit pondok-pondok pesantren, dan sekolah- sekolah dasar-menengah, serta pendidikan tinggi, kedua organisasi Islam terbesar di Indonesia itu terus menyemaikan Islam damai dan toleran,” katanya.

Dia menyebutkan, NU telah menyelenggarakan platform NU Online dan islami.co, sedangkan Muhammadiyah telah mengadakan IBTimes dan Maarif Institutes untuk membumikan nilai-nilai, ajaran dan praktik Islam damai, moderat, dan berkemajuan.

Sebagai bentuk keseriusan pengusulan ini, Gus AMI akan mengambil membentuk tim teknis untuk menulis surat pencalonan resmi dan mengirimkannya kepada panitia di Parlemen Norwegia.

Baca juga: Inilah Temuan 2 Peneliti Peraih Nobel Kimia 2021 dan Manfaat Besarnya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com