JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan kondisi Ukraina saat ini relatif kondusif.
Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha mengatakan, saat ini ada 138 WNI yang berada di Ukraina.
Berdasarkan pemantauan KBRI Kyiv, hingga kini warga setempat terlihat tenang dan tidak menunjukkan tanda-tanda kepanikan.
"Berdasarkan pantauan KBRI Kyiv per hari ini, kondisi di Ukraina relatif masih kondusif. Warga setempat terlihat tetap tenang, tidak ada panic buying atau rush mengambil uang di bank setempat," kata Judha kepada Kompas.com, Rabu (16/2/2022).
Seperti diketahui, saat ini ketegangan antara Rusia dan Ukraina kian memanas.
Baca juga: Biden ke Putin: Mundur dari Ambang Perang dengan Ukraina!
Rusia disebut-sebut telah mengerahkan 100.000 pasukannya di dekat Ukraina untuk bisa menginvasi negara tersebut kapan saja.
Di sisi lain, Moskwa justru menuduh negara-negara Barat yang merusak keamanannya dengan ekspansi NATO ke perbatasannya. Berbagai upaya dialog antara Barat dan Rusia juga digelar, tetapi hal itu tak kunjung membuahkan hasil.
Judha pun mengakui terdapat beberapa perwakilan asing di Ukraina yang telah mengimbau warga negaranya yang tidak memiliki kepentingan untuk pulang.
"Namun, hal tersebut masih sebatas imbauan. Hingga hari ini, tidak ada perwakilan asing yang secara aktif mengevakuasi warganya keluar Ukraina," kata dia.
Terkait dengan WNI, informasi sebelumnya terdapat 148 orang yang terdapat di Ukraina. Namun, jumlah tersebut turun menjadi 138 lantaran sebagian WNI yang melakukan perjalanan sementara ke Ukraina telah pulang ke Indonesia.
Baca juga: Gambar Satelit Ini Membuktikan Adanya Pasukan, Helikopter, dan Jet Tempur Rusia di Dekat Ukraina
Judha mengatakan, KBRI Kyiv terus menjalin komunikasi dengan para WNI.
"Mereka saat ini dalam kondisi aman, sehat, dan tetap tenang. KBRI juga mengimbau agar para WNI selalu waspada dan selalu memantau infomasi resmi yang disampaikan otoritas setempat. Jika terdapat kondisi mendesak agar segera menghubungi hotline KBRI Kyiv di nomor WA +380 503347917," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.