JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ada 505 orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 dalam satu pekan terakhir.
Sementara itu, kata dia, pada masa puncak lonjakan kasus Covid-19 varian Delta Juli lalu, ada lebih dari 12.000 orang yang meninggal dunia.
"Walau demikian, nyawa tetaplah nyawa yang tidak tergantikan, untuk itu penambahan kasus positif harus terus ditekan demi menghindari kelompok rentan dari paparan virus yang saat ini banyak menyumbang angka kematian," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (15/2/2022).
Baca juga: UPDATE 15 Februari: Tambah 134, Kasus Kematian akibat Covid-19 Jadi 145.455
Wiku juga mengatakan, saat ini, tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di tingkat nasional mencapai 32,85 persen.
"Sementara rekor tertinggi di masa lonjakan kedua varian Delta adalah 77,32 persen," ujarnya.
Wiku mengatakan, pemerintah menjamin ketersediaan tempat tidur rumah sakit dengan melakukan konversi tempat tidur di beberapa provinsi.
Baca juga: Kasus Kematian Covid-19 Tembus 100 dalam 4 Hari Berturut-turut
Namun, ia mengatakan, meski ketersediaan tempat tidur masih banyak, perlu dipahami kapasitas kesehatan cepat memiliki batasan. Terlebih, tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19 semakin banyak.
"Untuk itu sekali lagi hal terbaik yang dapat kita lakukan bersama ada mencegah penularan terjadi, jangan sampai kita tertular dan menulari satu orang pun agar tidak ada lagi yang perlu dirawat di rumah sakit," ucap dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.