Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Menarik "Fit and Proper Test" Calon Anggota KPU, Bicara Pemilu 2019 hingga Jumlah Dapil DPR

Kompas.com - 15/02/2022, 11:22 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi II DPR RI menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) periode 2022-2027 pada Senin (14/2/2022).

Uji kelayakan itu digelar maraton sekitar 12 jam, sejak pukul 10.00 WIB dan berakhir pukul 21.00 WIB.

Ada 8 nama calon anggota KPU yang mengikuti fit and proper test saat itu, di antaranya August Mellaz, Betty Epsilon Idroos, Dahlia, Hasyim Asy'ari, I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi, Idham Holik, Iffa Rosita dan Iwan Rompo Banne.

Masing-masing mereka diberikan kesempatan satu jam untuk memaparkan visi dan misi atau hal apapun.

Keputusan calon yang terpilih akan disampaikan dalam rapat pleno Komisi II DPR yang menurut rencana digelar pada Rabu (16/2/2022).

Rapat pleno itu digelar usai 24 calon anggota KPU-Bawaslu menjalani fit and proper test.

Pada hari pertama fit and proper test, ada sejumlah fakta menarik yang dirangkum Kompas.com dari interaksi para calon Komisioner dan Komisi II DPR. Berikut paparannya:

Tragedi jatuhnya korban pada Pemilu 2019

Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, rata-rata anggota Komisi II DPR mencecar sejumlah calon anggota KPU dengan pertanyaan seputar tragedi jatuhnya korban jiwa petugas penyelenggara Pemilu 2019.

Baca juga: Saat Fit and Proper Test, Eks Ketua KPU DKI Berharap Dapat Terpilih

Calon anggota KPU Hasyim Asy'ari diminta meyakinkan para anggota dan pimpinan Komisi II yang mengujinya, agar Pemilu 2024 tidak mengulang peristiwa ini. 

"Tolong yakinkan kami tidak akan lagi terjadi peristiwa di Pemilu 2019 (petugas) meninggal dunia). Karena sistem tidak berubah, apalagi dalam situasi pandemi. Apa yang harus dilakukan?," kata anggota Komisi II DPR dari Fraksi Demokrat Anwar Hafid dalam fit and proper test.

Hasyim menyadari, peristiwa Pemilu 2019 yang merenggut banyak korban jiwa petugas menjadi catatan penting KPU.

Sebagai calon petahana, dia menilai bahwa salah satu penyebab jatuhnya korban jiwa karena petugas dibebani kerja berat selama penyelenggaraan Pemilu.

"Salah satu hal yang jadi catatan penting dalam Pemilu 2019 yaitu beban kerja, terutama di KPPS yang begitu berat," jawab Hasyim.

Baca juga: Komisi II Lakukan Fit and Proper Test Calon Anggota KPU-Bawaslu, Berikut Jadwalnya

Sama halnya dengan Hasyim, calon anggota KPU lainnya yaitu August Mellaz juga dicecar soal solusi agar jatuhnya korban jiwa pada Pemilu mendatang tidak terulang.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com