Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindiran Puan Maharani, Jawaban Ganjar Pranowo, dan Rivalitas Menuju Pilpres 2024

Kompas.com - 15/02/2022, 06:10 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suhu politik antara Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo belakangan kembali meninggi.

Ini bermula dari sindiran Puan ke sosok gubernur yang membuatnya kesal karena tak menyambut dia saat datang ke daerah.

Puan memang tak menyebutkan secara pasti sosok gubernur yang ia singgung. Namun, dugaan publik tertuju pada Ganjar.

Sebab, hubungan keduanya disinyalir memang tidak baik karena persaingan menuju Pilpres 2024.

Baca juga: 5 Sikap Kontroversial Puan: Matikan Mik sampai Kesal Tak Disambut Gubernur

Ganjar pun telah angkat bicara terkait hal ini.

Sindiran Puan

Saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi tiga pilar PDI-P di Manado, Rabu (9/2/2022), Puan mengungkapkan kekesalannya karena ada gubernur yang tidak menyambut saat dia turun ke daerah.

Puan mengaku heran kenapa ada gubernur yang tak menyambutnya, padahal ia seorang ketua DPR. Menurut Puan, kehadirannya mesti disambut dengan bangga oleh kader PDI-P lainnya.

"Begitu saya datang, enggak mau menyambut gitu loh. Saya jadi bingung. Kayak enggak semangat gitu. Padahal, harusnya jadi kebanggaan loh, ada kebanggaan, saya juga bangga kok datang sebagai Ketua DPR ke mana-mana," kata Puan.

Baca juga: Puan Curhat Tak Disambut Gubernur, Formappi: Masih Banyak Masalah yang Perlu Diseriusi

Puan tidak menyebut nama gubernur yang dimaksud, tetapi ia membandingkan sikap gubernur itu dengan sikap kader-kader PDI-P di Sulawesi Utara yang menyambutnya.

"Kenapa saya datang ke Sulawesi Utara itu tiga pilar bisa jalan, jemput saya, ngurusin saya, secara positif ya," ucap Puan.

"Kenapa saya punya gubernur kok enggak bisa kayak begitu, justru yang ngurusin saya gubernur lain," lanjutnya.

Jika dilihat lebih jauh, hanya ada 5 gubernur di Indonesia yang berasal dari PDI-P. Mereka adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran, dan Gubernur Maluku Murad Ismail.

Singgung Ganjar

Sindirian Puan itu pun ramai menjadi bahan perbincangan. Mantan Wali Kota Solo sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo mengungkap bahwa sosok gubernur yang disindir oleh Puan memang Ganjar Pranowo.

Sebab, jika pernyataan Puan itu ditujukan untuk daerah pemilihan maka gubernur yang dimaksud adalah Ganjar.

Baca juga: Puan Kesal Tak Disambut, Ini Daftar Gubernur dari PDI Perjuangan

Puan merupakan Ketua DPR RI dari Fraksi PDI-P Daerah Pemilihan (Dapil) V Jawa Tengah.

"Kalau daerahnya (pemilihan) Mbak Puan Dapil V, ya Gubernur Pak Ganjar, apa Khofifah ya tidak mungkinlah," kata Rudy saat dihubungi wartawan di Solo, Jawa Tengah, Kamis (10/2/2022).

Mantan Wali Kota Solo itu juga mengungkap alasan Ganjar tidak menyambut Puan saat melakukan kunjungan ke Jateng. Menurut dia, Ganjar tidak diberi kabar terkait rencana kedatangan Puan.

"Saya pun tidak pernah jemput karena tidak pernah dikabari. Kalau diminta untuk jemput, ya jemput. Kapasitasnya sebagai apa? Ketua DPP. Kalau Ketua DPR RI ada protokolernya sendiri," jelas Rudy.

Rudy mengakui bahwa Ganjar sempat tidak hadir ketika Puan Maharani meresmikan Pasar Legi Solo beberapa waktu lalu.

Namun, menurut dia, itu karena Ganjar sedang menghadiri acara presentasi mitigasi bencana di Jakarta.

Baca juga: Ketika Puan Kesal Ada Gubernur Tak Menyambutnya Turun ke Daerah, Siapa yang Dituju?

"Kalau kemarin Pak Ganjar itu ada presentasi mitigasi bencana, undangannya terlalu malam, sehingga Pak Ganjar terlanjur berangkat ke Jakarta. Sebab, di sana sudah dijadwalkan untuk presentasi kebencanaan," tutur Rudy.

Ganjar angkat bicara

Terkait hal ini, Ganjar akhirnya angkat bicara. Dengan santai Ganjar menyatakan, akan jadi orang terdepan untuk menyambut Puan jika nanti Ketua DPP PDI-P itu berkunjung ke Jateng.

"Siap nanti kalau (Puan Maharani) ke Jawa Tengah, saya sambut paling depan," kata Ganjar yang lantas tertawa, Minggu (13/2/2022), seperti ditayangkan Kompas TV.

Setelahnya Ganjar langsung masuk ke mobilnya dan tak berkomentar apa pun lagi.

Rivalitas menuju pilpres

Sebelum peristiwa ini, hubungan Puan dengan Ganjar juga sempat memanas.

Pada Mei 2021, Ganjar tak diundang dalam sebuah acara rangkaian HUT ke-48 PDI-P  yang digelar di Panti Marhaen Semarang.

Acara tersebut dihadiri oleh Puan selaku Ketua DPP PDI-P. Dalam rundown acara tertulis bahwa semua kepala dan wakil kepala daerah se-Jawa Tengah diundang, kecuali Ganjar.

Baca juga: Soal Curhat Tak Disambut Gubernur, Puan Diminta Tiru Turba Bung Karno

Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto bahkan sempat terang-terangan mengatakan bahwa tidak diundangnya Ganjar di acara PDI-P adalah karena Gubernur Jateng itu berambisi maju dalam Pilpres 2024.

"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Bambang, Sabtu (22/5/2021).

Tak hanya itu, dalam acara yang Ganjar tak diundang, Puan menyinggung pemimpin yang hanya muncul di media sosial.

Puan mengatakan, sosok pemimpin yang layak menjadi capres ialah orang yang bekerja di lapangan, bukan di media sosial.

“Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di sosmed (sosial media/media sosial),” kata Puan, Sabtu (22/5/2021).

“Sosmed diperlukan, media perlu. Tapi bukan itu saja. Harus nyata kerja di lapangan,” ujarnya.

Terkait hal ini, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menilai bahwa Puan dan Ganjar memiliki rivalitas menuju Pemilihan Presiden 2024.

Baca juga: Membaca Eskalasi Politik Puan Vs Ganjar, Rivalitas Menuju Pillpres 2024?

Sindiran Puan terkait sosok gubernur yang tak menyambut dia, menurut Adi, menambah keyakinan publik bahwa Puan dan Ganjar memang berjarak secara politik.

Kemarahan Puan itu seolah semakin menegaskan bahwa hubungannya dengan Ganjar tidak baik-baik saja, apalagi pernyataan Puan disampaikan menggunakan bahasa yang cukup vulgar.

"Intinya ya secara tidak langsung kalau ditafsirkan, Puan ingin mengatakan Ganjar bukan siapa-siapa di PDI-P, kalau bahasa teman-teman PDI-P lain ya anak kos-kosanlah, cuma ngontrak," kata Adi, Kamis (10/2/2022).

Senada dengan Adi, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, dinamika ini kian memperlihatkan retaknya hubungan Puan dengan Ganjar, serta mempertegas persaingan antara keduanya.

Menurut dia, sangat mungkin Puan merasa tersaingi oleh Ganjar mengingat survei berbagai lembaga menunjukkan bahwa elektabilitas Gubernur Jateng itu jauh mengungguli Puan.

Baca juga: Puan Kesal Tak Disambut Gubernur, Pengamat: Menggerus Elektabilitas

Padahal, Puan merupakan putri dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri yang tidak lain adalah partai yang menaungi Ganjar.

"(Hubungan Puan dengan Ganjar) sedang retak, bahkan patah. Karena Puan tak mau ada matahari kembar soal pencapresan di PDI-P," kata Ujang kepada Kompas.com, Jumat (11/2/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com