JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkap musibah masyarakat terseret ombak saat bermain di pantai banyak disebabkan oleh arus "rip current". Mitigasi persoalan ini dinilai mutlak dilakukan.
"Musibah Pantai Payangan Jember memberi pelajaran penting bagi kita semua akan pentingnya mitigasi bencana “rip current”," ujar Daryono, Senin (14/2/2022).
Rip current merupakan arus balik yang terkonsentrasi pada sebuah jalur sempit yang memecah zona empasan gelombang hingga melewati batas zona gelombang pecah.
Baca juga: Warga Tersapu Ombak Saat Ritual di Pantai, BMKG: Waspadai Rip Current Saat Musim Gelombang Tinggi
Arus rip current bisa muncul di pantai-pantai dengan bentuk teluk atau cekungan. Daryono mengatakan, Pemerintah Daerah harus memikirkan agar keamanan pantai yang menjadi obyek wisata mendapat perhatian lebih.
"Terobosan sosialisasi tampaknya akan sangat efektif jika dilakukan mengingat kebanyakan para korban arus ini adalah para wisatawan dari luar daerah yang sangat awam mengenai kondisi pantai setempat," tuturnya.
Daryono mengatakan, lokasi pantai-pantai yang rawan rip current sebenarnya dapat dikenali. Hal ini mengingat lokasi rip current tergantung kepada arah datangnya gelombang laut.
"Setelah mengenali dan menetapkan lokasi rawan, selanjutnya petugas penyelamat pantai segera menempatkan bendera peringatan larangan mandi di laut disertai pengawasan ketat dan tindakan pencegahan mandi di zona berbahaya," jelas Daryono.
Baca juga: Waspadai Boleran atau Rip Current, Arus Tenang di Pantai yang Mematikan
Menurutnya, ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan dalam rangka upaya mitigasi rip current.
"Sosialisasi kepada Tim SAR, petugas penyelamat pantai, pengelola wisata, pedagang dan masyarakat setempat. Dengan memahami karakteristik dan bahaya rip current, mereka semua diharapkan ikut berperan aktif dalam upaya mitigasi bencana arus laut ini," ungkapnya.
Daryono pun menilai pentingnya peningkatan fasilitas penyelamatan pantai dengan secara berkala dilakukan pelatihan khusus teknik-teknik penyelamatan korban rip current bagi para petugas penyelamat pantai dan Tim SAR.
"Ini penting karena mereka adalah barisan terdepan yang bertugas melakukan usaha penyelamatan dan pencarian korban, sehingga wajib bagi mereka memahami seluk beluk bahaya arus ini secara lebih mendalam," tutup Daryono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.