Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2022, 18:15 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, 60 persen pasien yang meninggal dunia dan dirawat di ruang ICU akibat Covid-19 belum disuntik vaksin Covid-19 atau baru disuntik vaksin Covid-19 satu dosis.

"Yang meninggal (akibat Covid-19) itu 60 persen lebih belum divaksinasi atau vaksinasi belum lengkap dua dosis. Yang masuk ICU, 60 persenan itu juga vaksinasi belum atau belum lengkap," kata Budi dalam konferensi pers secara virtual terkait hasil ratas PPKM (pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat), Senin (14/2/2022).

Baca juga: Menkes Sebut Cakupan Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua Belum Mencapai 70 Persen

Karena itu, Budi meminta masyarakat segera mendapatkan vaksinasi Covid-19. Ia mengatakan, hingga saat ini, baru empat provinsi yang mencatatkan vaksinasi dosis lengkap untuk lansianya mencapai target 70 persen yaitu DKI Jakarta, Bali, DI Yogyakarta, dan Kepulauan Riau.

"Itu akibatnya mereka amunisinya kuat, kalau nanti datang Omicron ya, yang kena insya Allah tidak masuk rumah sakit dan tidak wafat," ujarnya.

Di samping itu, Budi mengatakan, lebih dari 10 juta orang belum disuntik vaksin dosis kedua dalam kurun waktu di atas 3 bulan. Sementara itu, ada 2,5 juta orang yang belum disuntik vaksin dosis kedua.

"Lihat bahwa yang belum divaksinasi dosis dua ini yang di atas 3 bulan yang sudah terlambat, itu ada 10 juta lebih. Yang di atas 6 bulan ada 2,5 juta," ucapnya.

Terkait kondisi tersebut, ia meminta semua pemerintah daerah untuk segera mempercepat pelaksanaan vaksinasi dosis kedua.

Ia juga meminta masyarakat tidak memilih-milih jenis vaksin Covid-19. Sebab, mereka yang dirawat di ruang ICU dan meninggal sebagian besar tidak disuntik vaksin Covid-19 dosis lengkap.

"Jadi yang sudah divaksin pertama kali belum lengkap kemudian tidak vaksinasi kedua itu ada 2,5 juta di seluruh Indonesia, cepat suruh ulangi lagi vaksinasinya, kita toh banyak vaksinnya," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com