Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Hasto soal Bung Karno Bantu Negara-negara Islam Raih Kemerdekannya

Kompas.com - 12/02/2022, 23:05 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto menceritakan peran Presiden Pertama RI Soekarno dalam membantu kemerdekaan negara-negara Islam.

Negara-negara yang dimaksud yakni Maroko, Tunisia dan Aljazair.

Menurut Hasto, peran Bung Karno itu bermula saat Indonesia merdeka dan kemudian mendapatkan kedaulatan penuh.

"Setelah berjuang dengan pengorbanan jiwa raga pada tahun 1949, lalu pada tahun 1955 Bung Karno menginisiasi Konferensi Asia Afrika (KAA)," ungkap Hasto saat mengisi peringatan Harlah ke-96 Nahdatul Ulama (NU) yang disiarkan secara daring pada Sabtu (12/2/2022).

Baca juga: Cerita Hasto soal Bung Karno yang Selundupkan Senjata untuk Bantu Kemerdekaan Aljazair

Dari situ, lanjut Hasto, bangsa-bangsa Asia Afrika terutama bangsa Islam terinspirasi oleh spirit Dasasila Bandung.

Semangat itulah yang kemudian didorong oleh Bung Karno kepada negara-negara tersebut.

"Disewakan rumah di Jl Serang di Menteng ini. Sehingga dari Maroko, Aljazair, Tunisia (dapat) merancang kemerdekaannya," ungkap Hasto.

"Maka kemudian Bung Karno pada 1965 itu mendapatkan gelar 'pahlawan pembebas dan kemerdekaan bangsa-bangsa Islam' di dalam Konferensi Islam Asia Afrika Tahun 1965," jelasnya.

Namun, Hasto menyebut hal itu lantas digelapkan dalam sejarah pada masa Orde Baru.

Padahal menurutnya semangat dan dukungan Bung Karno sangat jelas.

Contoh lain adalah saat Indonesia mendukung Mesir menasionalisasi Terusan Suez.

Baca juga: Megawati: Kedekatan Bung Karno dengan NU Saya Amanatkan ke Kader PDI-P

Hasto mengingatkan, pengakuan pertama kemerdekaan Indonesia adalah dari Mesir.

"Dengan pandangan geopolitik Bung Karno ketika menjadi utusan peserta Konferensi Asia Afrika untuk AS dan kemudian ke Uni Soviet, beliau menegaskan dan menggalang dukungan bagi Mesir," tutur Hasto.

"Penggalangan dukungan yang dimaksud agar Mesir dapat melakukan nasionalisasi Terusan Suez. Karena Mesir berpihak pada kemerdekaan kita," tegasnya.

Ada pula cerita saat Bung Karno membantu Pakistan saat berhadapan dengan kolonialisme Inggris.

Saat itu, Bapak Proklamasi itu mengirimkan kapal selam untuk mendukung Pakistan.

Baca juga: Ingat Bung Karno, Megawati Harap Tak Ada Lagi Pemimpin yang Diperlakukan Tidak Adil

Sehingga saat peristiwa 10 November di Surabaya banyak tentara sekutu yang beragama Islam mendukung Indonesia.

"Saat Indonesia menghadapi ancaman dari sekutu dan terjadi peristiwa 10 November, di situ ada banyak tentara dari sekutu yang beragama Islam," kata Hasto.

"Karena oleh seruan dari Muhammad Ali Jinnah (pemimpin Pakistan) kemudian tentara-tentara itu berpihak ke Indonesia," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

Nasional
Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

Nasional
Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Zulhas Sebut Tak Ada Tim Transisi, Prabowo Mulai Kerja sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com