JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyoroti kenaikan penambahan kasus baru Covid-19 yang melonjak signifikan di beberapa provinsi Jawa-Bali.
Juru bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito pun mengatakan, upaya untuk memperlambat laju penularan kasus saja tidak cukup.
Ia mengatakan, pemerintah daerah harus berupaya agar tidak ada penambahan kasus dalam dua minggu ke depan.
"Meski berat, pemda harus mengusahakan agar tidak ada penambahan kasus dalam dua minggu ke depan. Atau kenaikan kasus sama dengan nol," kata dia dalam konferensi pers yang dilakukan secara daring, Kamis, (10/2/2022).
Baca juga: Satgas Covid-19: Kondisi Kasus Diharapkan Turun Sebelum Ramadhan
Adapun tiga provinsi Jawa-Bali yang mengalami kenaikan kasus signfikan dalam enam minggu terakhir yakni Banten dengan peningkatan 620 kali lipat, Bali 392 kali lipat, dan Jawa Barat 336 kali lipat.
Wiku pun menekankan pentingnya ketiga daerah tersebut untuk melakukan pembatasan aktivitas masyarakat dalam PPKM level 3.
"Dalam hal ini, kunci utama keberhasilan meniadakan penambahan kasus adalah dengan penerapan protokol kesehatan dengan maksimal," jelas Wiku.
Baca juga: Penularan Covid-19 Tinggi, Kenali Ciri-ciri Gejala Omicron pada Anak
Adapun saat ini, lonjakan penularan Covid-19 masih terpusat di Jawa-Bali. Untuk itu, daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus tinggi harus melakukan langkah pengendalian terutama pengendalian mobilitas.
Hal itu dilakukan agar hotspot atau kawasan yang menjadi pusat penularan Covid-19 tak meluas ke wilayah lain.
"Seperti di wilayah aglomerasi seperti DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, ini menentukan perlindungan di wilayah lain yang kasusnya belum tinggi. Sebab, masuknya orang positif dari wilayah hotspot akan berkontribusi pada naiknya kasus positif di daerah lain," tandas Wiku.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.