Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/02/2022, 22:22 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPR dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah VI Luqman Hakim meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghentikan represi aparat polisi kepada warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Prihatin dengan keadaan yang terjadi di Dapilnya, Luqman juga meminta Kapolri menarik seluruh pasukan polisi dari Desa Wadas dan sekitarnya.

Diketahui, terjadi penangkapan puluhan warga daerah itu oleh kepolisian yang hendak mengamankan pengukuran lahan proyek Bendungan Bener.

Baca juga: KSP: Pengamanan di Desa Wadas Berlebihan, Pemerintah Tak Ingin Ada Kekerasan

"Ketika rakyat telah menjadi korban, apapun dalil yang dipakai, pasti tidak bisa diterima akal sehat dan hati nurani," kata Luqman dalam keterangannya, Rabu (9/2/2022).

Luqman mengingatkan, kekerasan aparat polisi justru hanya melengkapi derita dan kesengsaraan warga selama ini.

Sebab, menurutnya warga Desa Wadas dan sekitar proyek bendungan dinilai telah menjadi korban agitasi dari para provokator dan hasutan makelar kasus.

Provokator dan makelar kasus itu disebut Luqman sebagai pihak penunggang permasalahan pembebasan lahan milik warga.

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi II DPR ini tetap mengapresiasi Kapolri yang merespons cepat permintaan banyak pihak untuk membebaskan puluhan warga Desa Wadas yang ditangkap polisi.

Lebih lanjut, Luqman menekankan agar pemerintah dan stakeholders terkait perlu memulihkan suasana damai dan tenteram di Desa Wadas.

"Saya minta, Badan Intelijen Negara (BIN) mengerahkan sumber daya secukupnya guna melakukan identifikasi pihak-pihak yang selama ini memperkeruh situasi di Desa Wadas," tegasnya.

Pasalnya, kata Luqman, terdapat indikasi adanya hasutan dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab kepada warga Desa Wadas.

Padahal, pihak-pihak itu disebut memiliki tujuan sesungguhnya adalah mencari keuntungan finansial dari transaksi pembebasan tanah milik rakyat calon lokasi tambang di Desa Wadas.

"Mereka inilah, para provokator dan makelar kasus yang seharusnya ditangkap polisi. Bukannya warga desa biasa yang tidak bersalah," imbuh dia.

Lebih jauh, Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB ini juga meminta pemerintah mengkaji secara ekologi dan analisa dampak lingkungan terkait rencana penambangan batu andesit seluas 124 hektar di Desa Wadas.

Dari situ, kata dia, dapat diketahui apakah rencana penambangan tersebut layak dilanjutkan atau dihentikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Jadwal Lengkap Debat Capres-Cawapres 2024 dan Temanya

Jadwal Lengkap Debat Capres-Cawapres 2024 dan Temanya

Nasional
Tanggal 10 Desember 2023 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Desember 2023 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jika Jadi Cawapres, Cak Imin Janji Cari Solusi agar Pupuk Mudah Didapat Petani

Jika Jadi Cawapres, Cak Imin Janji Cari Solusi agar Pupuk Mudah Didapat Petani

Nasional
Soal Peresmian Media Center Indonesia Maju, Menkominfo: Tanya yang Bikin

Soal Peresmian Media Center Indonesia Maju, Menkominfo: Tanya yang Bikin

Nasional
RUU DKJ, PAN Usul Gubernur dan Wali Kota di Jakarta Dipilih Rakyat

RUU DKJ, PAN Usul Gubernur dan Wali Kota di Jakarta Dipilih Rakyat

Nasional
Ketua DPP PDI-P Hamka Haq Meninggal Dunia

Ketua DPP PDI-P Hamka Haq Meninggal Dunia

Nasional
KPK Duga Eks Wamenkumham Buka Blokir Hasil RUPS atas Permintaan Tersangka Penyuapnya

KPK Duga Eks Wamenkumham Buka Blokir Hasil RUPS atas Permintaan Tersangka Penyuapnya

Nasional
Mayjen Saleh Mustafa Resmi Jabat Pangkostrad

Mayjen Saleh Mustafa Resmi Jabat Pangkostrad

Nasional
Ketika Cak Imin Berkelakar Ada Pejabat yang Pindahkan Matahari karena Kepanasan...

Ketika Cak Imin Berkelakar Ada Pejabat yang Pindahkan Matahari karena Kepanasan...

Nasional
Sandiaga: Pak Ganjar itu Jokowi 3.0, Sosok Pak Jokowi di 2024

Sandiaga: Pak Ganjar itu Jokowi 3.0, Sosok Pak Jokowi di 2024

Nasional
KPK Sebut Eks Wamenkumham Eddy Hiariej Janjikan Kasus Pengusaha di Bareskrim Di-SP3

KPK Sebut Eks Wamenkumham Eddy Hiariej Janjikan Kasus Pengusaha di Bareskrim Di-SP3

Nasional
Di Hadapan Relawan, Cak Imin: Silakan Bandingkan Siapa yang Sungguh-sungguh dan Bergimik Ria

Di Hadapan Relawan, Cak Imin: Silakan Bandingkan Siapa yang Sungguh-sungguh dan Bergimik Ria

Nasional
Ingin Debat Capres Berbobot, Fahira Idris: Mulai dengan Perbedaan Pendapat Antarpaslon

Ingin Debat Capres Berbobot, Fahira Idris: Mulai dengan Perbedaan Pendapat Antarpaslon

Nasional
KPK Duga Eks Wamenkumham Eddy Hiariej Terima Suap dan Gratifikasi Rp 8 Miliar dari Pengusaha

KPK Duga Eks Wamenkumham Eddy Hiariej Terima Suap dan Gratifikasi Rp 8 Miliar dari Pengusaha

Nasional
TNI Kerahkan 22.893 Prajurit Amankan Natal dan Tahun Baru 2024

TNI Kerahkan 22.893 Prajurit Amankan Natal dan Tahun Baru 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com