JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengklaim, tidak ada aksi kekerasan dalam kegiatan tim pengukuran lahan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah (Jateng).
Adapun petugas gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP memasuki Desa Wadas untuk mengawal 70 pegawai Badan Pertanahan Nasional (BPN) yang melakukan pengukuran lahan terkait pembangunan Bendungan Bener.
Ramadhan menjelaskan, tanggal 7 Februari 2022 polisi melakukan pengamanan hingga sore hari. Kemudian seluruh tim pengukur dan tim Satgas Pengamanan meninggalkan area Desa Wadas pada pukul 17.00 WIB.
"Selama pelaksanaan pengukuran tahap 1 tidak ada terjadi kekerasan anggota polri kepada masyarakat dan kegiatan berjalan lancar," kata Ramadhan di Youtube Div Humas Polri, Jakarta, Rabu (9/2/2022).
Baca juga: YLBHI Sebut Dialog antara Ganjar dan Warga Wadas Belum Pernah Terjadi
Lebih lanjut, Ramadhan menyampaikan, pada 7 Februari 2022 sudah terlaksana kegiatan pendampingan oleh tim pengukuran oleh BPN, BBWSO, Dinas Pertanian Kabupaten Purworejo, dan Kemenko Maritim dan Investasi secara aman lancar dan kondusif.
Dari hasil pengukuran itu, menurutnya, sebanyak 144 bidang sudah diukur dari total target 150 bidang.
Kemudian, ia mengatakan, sisa lahan yang belum diukur akan dilanjutkan pada 8 Fabruari 2022.
Namun, Ramadhan tidak menjelaskan lebih lanjut situasi yang terjadi saat polisi mengawal pengamanan pengukuran lahan di Desa Wadas.
Ramadhan hanya menegaskan, tanggal 8 Februari 2022, mulai pukul 07.00 WIB hingga selesai telah dilaksankan pengamanan pengukuran quarry Desa Wadas.
"Dan sisanya akan dilanjutkan hari esoknya," ucap Ramadhan.
Baca juga: Cerita Siti Rodhiah Saat Ganjar Berkunjung ke Wadas: Saya yang Dulu Dilempar Batu Pas Lahan Diukur
Selain itu, terkait pengukuran ini, Ramadhan mengatakan, juga dilakukan tahapan negoisasi kepada masyarakat yang kontra di Desa Wadas.
Polisi, lanjutnya, juga turut mengamankan sejumlah warga yang diduga melakukan provokasi.
"Saat ini beberapa warga yang diamankan karena sesuatu hal, saat ini semuanya sudah dikembalikan ke keluarganya," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.