Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulhas Kenang Mantan Mendikbud Yahya Muhaimin sebagai Sosok Senior dan Keluarga Dekat PAN

Kompas.com - 09/02/2022, 13:41 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan, dia dan PAN berduka atas meninggalnya Menteri Pendidikan Nasional periode 1999-2001 sekaligus tokoh Muhammadiyah, Profesor Yahya Muhaimin.

Zulkifli memandang Yahya sebagai sosok senior, orang tua bahkan keluarga dekat dari PAN yang kerap memberikan nasihat dan inspirasi.

"Kepergian beliau merupakan kehilangan yang meninggalkan kesedihan bagi kami semua," kata Zulkifli dalam keterangannya, Rabu (9/2/2022).

Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan, Yahya juga merupakan sosok teladan.

Almarhum Yahya, kata dia, selalu menunjukkan ketinggian ilmunya melalui akhlak mulia, rendah hati, mengayomi dan membimbing orang yang lebih muda.

Dia berharap, semua pihak dapat mengikuti teladan yang diberikan oleh Yahya Muhaimin semasa hidup.

"Semoga prestasi dan teladan yang telah beliau contohkan semasa hidup bisa kita ikuti, cita-citanya yang belum terwujud untuk bangsa dan negara bisa kita lanjutkan perjuangannya," harap Zulhas.

Baca juga: Sebelum Meninggal, Mantan Mendikbud Yahya Muhaimin Dirawat di RS Selama 10 Hari

Lebih lanjut, Zulhas menceritakan pengalamannya saat menjenguk Yahya yang sedang sakit di Bumiayu, Jawa Tengah.

Menurut ceritanya, Yahya bahkan masih bersemangat membicarakan persoalan-persoalan bangsa dan negara, terutama amanat konstitusi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Meskipun sedang sakit dan sudah sulit berjalan, Pak Yahya tetap bisa memberi saya dan rombongan waktu itu semangat untuk terus berjuang," ungkap Zulhas.

Terakhir, Wakil Ketua MPR itu menyampaikan ungkapan dukacita mewakili keluarga besar PAN untuk Yahya Muhaimin.

Dia berharap, keluarga yang ditinggalkan Yahya dapat diberikan ketabahan dan keikhlasan.

Baca juga: Mantan Mendikbud Yahya Muhaimin Meninggal di RSUD Margono Soekarjo Purwokerto

Sebelumnya diberitakan, mantan Mendikbud Yahya Muhaimin meninggal dunia. Kabar tersebut beredar melalui pesan berantai di WhatsApp, Rabu.

"Telah berpulang ke Rahmatullah Bapak Yahya Muhaimin (mantan Mendikbud) pagi ini di RS di Purwokerto", demikian tulisan yang beredar melalui WhatsApp.

"Sebagai keluarga, kami mohon dimaafkan atas segala salah dan khilaf beliau serta mohon doanya Semoga diampuni segala dosanya dilapangkan kuburnya dan kelak ditempatkan di jannatun Naim Aamiin," lanjut pesan tersebut.

Ketika dikonfirmasi Kabag Umum RSUD Margono Soekarjo Purwokerto dr Veronica membenarkan kabar tersebut.

"Ya benar," kata Veronica melalui pesan singkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com