Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KSAD Jenderal Dudung Tercatat "Cuma" Punya Harta Rp 1 M, Jauh Lebih Rendah dari Anak Buah

Kompas.com - 07/02/2022, 17:57 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman dikenal sebagai sosok pekerja keras. Ia merintis kariernya dari nol.

Perjalanan itu membuat Dudung memahami perjuangan sebagai rakyat kecil.

Baru-baru ini ia bercerita tentang prajuritnya yang harus mengeluarkan uang hingga Rp 400.000 untuk membeli pakaian dinas lapangan (PDL). Menurutnya, uang sebesar itu sangatlah besar bagi prajurit.

Baca juga: Cerita KSAD Dudung Keheranan Temukan Prajuritnya Beli Seragam PDL Sendiri

Apalagi, Dudung meyakini bahwa prajurit pada dasarnya banyak yang bukan berasal dari keluarga kaya, tetapi umumnya dari keluarga tidak berada.

Oleh karenanya, saat itu juga ia memerintahkan Asisten Operasi (Aspos) KSAD untuk segera membelikan seragam bagi prajurit. Menurutnya, kebutuhan fundamental prajurit harus dipenuhi.

Terlebih, mereka bertaruh nyawa ketika menjalani tugas di daerah operasi.

"Kita berleha-leha di sini, dia tinggalkan juga anak istrinya, taruhannya juga nyawa. Tapi dia juga harus menanggung," kata Dudung di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Senin (7/2/2022).

"Saya sampai bilang ke Asops, beli bajunya, kausnya, sepatunya," tutur eks Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) itu.

Baca juga: Klarifikasi KSAD Dudung Usai Dilaporkan Koalisi Ulama atas Tuduhan SARA

Dudung juga mengaku telah berulang kali menyampaikan kepada para Panglima Kodam agar komandan satuan tidak pelit.

"Saya sampaikan kepada Pangdam, kalau ada komandan satuan Danrem, Danyon, Dandim ada yang kapal keruk, copot," kata Dudung.

"Mau hebatnya kayak apa, mau pinternya kayak apa kalau sudah pelit, menyengsarakan prajurit, enggak ada cerita, ganti!," lanjut dia.

Jauh sebelum menjadi perwira tinggi TNI, Dudung telah merasakan sulitnya mencari uang bersama ibunya. Hal ini karena ayah Dudung meninggal dunia pada tahun 1981, saat Dudung masih duduk di bangku SMP.

Dudung mencari uang dengan menjadi loper koran. Setiap pukul 4 pagi, ia mengayuh sepedanya mengantar koran ke rumah-rumah pelanggan.

Selesai mengantar koran, ia membantu ibunya menjajakan kue klepon di lingkungan Kodam III/Siliwangi, Jawa Barat.

Lantaran hampir setiap hari mengantar kue, Dudung akhirnya dikenal oleh tentara yang berjaga di depan pintu. Ia kerap menyelonong masuk ke dalam ruangan.

Namun, suatu hari, ketika hendak mengantarkan kue, penjaga yang bertugas merupakan tentara baru yang belum mengenal Dudung.

Baca juga: Dilaporkan ke Puspomad, KSAD Dudung: Enggak Masalah!

Mendapati Dudung yang menyelonong masuk tanpa melapor, penjaga itu geram. Ditendanglah kue-kue yang dibawa Dudung hingga berhamburan.

Saat itulah, muncul keinginan Dudung untuk menjadi perwira tinggi.

"Ditendanglah kue itu, ada 50 biji, menggelundung. Di situ saya bilang, awas nanti saya jadi perwira. Di situ saya bangkit pengin jadi tentara. Awalnya di situ, padahal dulu cita-cita saya pengin kuliah," kata Dudung saat wawancara bersama Pemimpin Redaksi Kompas.com Wisnu Nugroho dalam video BEGINU S2 EPS6.

"Di situ saya berpikir, ini orang jangan semena-mena sama rakyat kecil. Itu enggak boleh," tuturnya.

Meski kini telah menjadi perwira tinggi TNI, Dudung bukan sosok yang bergelimang harta. Bahkan, laporan harta kekayaan Dudung berada jauh di bawah para anak buahnya.

Berharta Rp 1 miliar

Berdasarkan data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), harta kekayaan Dudung mencapai Rp 1.085.464.275.

Dalam data LHKPN yang diakses Kompas.com dalam situs web elhkpn.kpk.go.id, Dudung terakhir melaporkan harta kekayaan pada 21 Desember 2020.

Baca juga: Panglima TNI Janji Tindak Lanjuti Pelaporan terhadap KSAD Dudung ke Puspom AD

Dudung memiliki dua bidang lahan dan bangunan di Kota Magelang dan Bandung senilai Rp 640.000.000.

Selain itu, ia tercatat memiliki tiga unit kendaraan yaitu mobil Toyota Veloz tahun 2019, Toyota Fortuner tahun 2020, dan motor Honda PCX tahun 2020 yang total nilainya mencapai Rp 737.000.000.

Ia juga tercatat memiliki kas dan setara kas senilai Rp 110.870.275 juta dan utang Rp 402.406.000 juta.

Sehingga total harta Dudung berjumlah Rp 1.085.464.275.

Tak lebihi anak buah

Laporan harta kekayaan Dudung itu berada jauh di bawah harta kekayaan sejumlah anak buahnya.

Pangkostrad Mayjen Maruli Simanjuntak misalnya, memiliki total harta mencapai Rp 51,6 miliar. Menantu Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan itu menduduki urutan kedua perwira tinggi TNI dengan harta kekayaan terbanyak.

Baca juga: Kala KSAD Dudung Bicara soal Takdir, Singgung Jokowi, Rizieq Shihab, dan Bahar Smith...

Mengacu laman resmi LHKPN KPK, urutan pertama perwira tinggi TNI dengan harta terbanyak yakni Panglima Jenderal Andika Perkasa. Pada laporan terakhir di 20 Juni 2021, total kekayaannya mencapai Rp 179,9 miliar.

Kemudian, urutan ketiga datang dari matra TNI AU. Ia adalah Panglima Komando Gabungan Wilayah (Pangkogabwilhan) II Marsekal Madya Imran Baidirus yang melaporkan harta kekayaan sebesar Rp 17,4 miliar.

Lalu, urutan keempat ada KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo dengan LHKPN mencapai Rp 12,1 miliar.

Baca juga: Bakal Belikan Susu Kaleng untuk Prajurit TNI, Dudung: Namanya Susu Serdadu

Adapun petinggi TNI kelima paling kaya adalah KSAL Laksamana Yudo Margono. Pada akhir tahun 2020, ia melaporkan memiliki harta kekayaan sebesar Rp 11,3 miliar.

Berikut nilai kekayaan petinggi TNI yang berada di posisi strategis, baik dari matra TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU:

  1. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa: Rp 179.996.172.019 (20 Juni 2021);
  2. Pangkostrad Mayjen Maruli Simanjuntak: Rp 51.654.737.058 (31 Desember 2020);
  3. Pangkogabwilhan II Marsdya Imran Baidirus: Rp 17.416.830.074 (8 Januari 2020);
  4. KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo: Rp 12.173.843.169 (31 Desember 2020);
  5. KSAL Laksamana Yudo Margono: Rp 11.364.872.854 (31 Desember 2020);
  6. Wakil KSAL Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono: Rp 9.797.609.432 (31 Desember 2020);
  7. Pankogabwilhan III Mayjen I Nyoman Cantiasa: Rp 8.626.344.500 (26 Maret 2020);
  8. Pangkogabwilhan I Laksamana Madya Muhammad Ali: Rp 7.254.741.749 (31 Desember 2020);
  9. Irjen TNI Letjen (Mar) Bambang Suswantono: Rp 6.721.687.422 (31 Desember 2020);
  10. Komandan Kodiklatal Mayjen (Mar) Suhartono: Rp 5.203.523.783 (31 Desember 2020);
  11. Pangkoarmada RI Laksamana Madya Agung Prasetiawan: Rp 4.046.552.110 (31 Desember 2020);
  12. Wakil KSAU Marsekal Madya Agustinus Gustaf Brugman: Rp 2.991.246.077 (31 Desember 2020);
  13. Komandan Pusat Hidro-Oseanografi Angkatan Laut Laksamana Madya Nurhidayat: Rp 1.508.142.992 (31 Desember 2020);
  14. KSAD Jenderal Dudung Abdurachman: Rp 1.085.464.275 (31 Desember 2020);
  15. Wakil KSAD Mayjen Agus Subiyanto: Rp 714.960.000 (31 Desember 2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com