Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/02/2022, 17:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem memiliki target untuk meraih posisi tiga besar dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Hal itu ditegaskan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengingat partainya menempati posisi keempat dalam perolehan suara pada Pemilu 2019.

"Karena kalau kita tetap berada di posisi empat besar, maka Nasdem ini dianggap partai yang sangat merugi. Maka, kemudian supaya kita tidak menjadi bagian dari kelompok yang merugi, maka kita harus lebih besar dari tahun 2019," kata Ali dikutip Tribunnews.com, Senin (7/2/2022).

"Yaitu, paling tidak kami (Partai Nasdem) masuk di tiga besar," tambahnya.

Baca juga: Nasdem Ingin Koalisi dengan Partai yang Lanjutkan Pembangunan Era Jokowi

Mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR itu menyadari, tidak mudah bagi partainya meraih target posisi ketiga dalam Pemilu 2024.

Untuk itu, Ali menilai kerja-kerja politik yang lebih keras diperlukan bagi Nasdem.

Di sisi lain, ia juga mengutip hasil beberapa lembaga survei yang menunjukkan Partai Nasdem diragukan masuk posisi tiga besar.

"Jangankan masuk tiga besar, untuk lolos parliamentary threshold pun diragukan oleh lembaga-lembaga survei," jelasnya.

Menurut dia, hasil lembaga survei itu seharusnya menjadi pemicu bagi partai untuk lebih bekerja keras membangun konsolidasi.

Ia menilai, hal ini membuat DPP Nasdem harus fokus memperkuat konsolidasi.

Baca juga: Ketua Fraksi Nasdem DPR Diganti, dari Ahmad Ali ke Roberth Rouw

Ali juga mengaku, dirinya tengah ditugaskan oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh untuk memperkuat konsolidasi nasional.

Sehingga, kini Ali tak lagi memimpin sebagai Ketua Fraksi Nasdem DPR, dan digantikan oleh Roberth Rouw.

"Karena saya sedang 'dihukum' oleh Ketum. Dihukum dalam tanda kutip. Saya diberikan tugas yang lebih berat lagi untuk melakukan konsolidasi secara nasional," ujarnya.

Baca juga: Enggan Rekomendasikan Nama Calon Pemimpin IKN, Nasdem: Ketum Kami Tahu Batasan

Menurut Ali, pergantian Ketua Fraksi Nasdem ini berlangsung secara tiba-tiba. Meskipun, diakuinya bahwa rencana pergantian tersebut telah bergulir sejak lama.

Hal ini sebagai langkah internal partai dalam menyiapkan proses konsolidasi secara nasional.

"Rencana pergantian fraksi ini sudah lama direncanakan karena menghitung posisi Nasdem, saya sebagai wakil ketua umum tentunya selama ini memegang peran penting di dewan pimpinan pusat untuk memimpin konsolidasi," pungkas Ali.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

KSAL Muhammad Ali Diangkat Jadi Warga Kehormatan Polisi Militer AL

KSAL Muhammad Ali Diangkat Jadi Warga Kehormatan Polisi Militer AL

Nasional
Rumah Sakit Sulit Penuhi 3 Kriteria KRIS: Kamar Mandi Dalam sampai Outlet Oksigen

Rumah Sakit Sulit Penuhi 3 Kriteria KRIS: Kamar Mandi Dalam sampai Outlet Oksigen

Nasional
Kasus Suap DAK, Eks Ketua DPD PAN Subang Suherlan Dituntut 6 Tahun Penjara

Kasus Suap DAK, Eks Ketua DPD PAN Subang Suherlan Dituntut 6 Tahun Penjara

Nasional
KPU Bakal Jalankan Putusan Bawaslu untuk Verifikasi Administrasi Ulang Partai Prima

KPU Bakal Jalankan Putusan Bawaslu untuk Verifikasi Administrasi Ulang Partai Prima

Nasional
Proses di MKMK Beres, Jokowi Diminta Izinkan Hakim MK Diperiksa Polisi

Proses di MKMK Beres, Jokowi Diminta Izinkan Hakim MK Diperiksa Polisi

Nasional
Prima Optimistis Bisa Ikut Pemilu 2024 setelah Gugatannya Dikabulkan Bawaslu

Prima Optimistis Bisa Ikut Pemilu 2024 setelah Gugatannya Dikabulkan Bawaslu

Nasional
Hakim Guntur Hamzah Disanksi, MKMK Sebut Perubahan Substansi Putusan Wajar

Hakim Guntur Hamzah Disanksi, MKMK Sebut Perubahan Substansi Putusan Wajar

Nasional
Menangkan Gugatan Prima, Bawaslu Minta KPU Buka Akses Sipol

Menangkan Gugatan Prima, Bawaslu Minta KPU Buka Akses Sipol

Nasional
KPK Imbau Rafael Alun Trisambodo Tak Kabur ke Luar Negeri

KPK Imbau Rafael Alun Trisambodo Tak Kabur ke Luar Negeri

Nasional
MKMK: Tiada Persekongkolan pada Pelanggaran Etik Guntur Hamzah

MKMK: Tiada Persekongkolan pada Pelanggaran Etik Guntur Hamzah

Nasional
Wacana Duet Prabowo-Ganjar, Sandiaga Uno Justru Dinilai Paling Ideal Jadi Cawapres

Wacana Duet Prabowo-Ganjar, Sandiaga Uno Justru Dinilai Paling Ideal Jadi Cawapres

Nasional
Polisi Sebut Buron Jepang Yusuke Yamazaki Berada di Jakarta

Polisi Sebut Buron Jepang Yusuke Yamazaki Berada di Jakarta

Nasional
PDI-P Lantik Kepala LKPP dan Anak Olly Dondokambey jadi Pimpinan Taruna Merah Putih

PDI-P Lantik Kepala LKPP dan Anak Olly Dondokambey jadi Pimpinan Taruna Merah Putih

Nasional
'DPR Harusnya Malu, Hakim MK yang Mereka Tunjuk Langgar Etik 6 Jam Usai Dilantik'

"DPR Harusnya Malu, Hakim MK yang Mereka Tunjuk Langgar Etik 6 Jam Usai Dilantik"

Nasional
Langsung Jadi Komisaris Mandiri Usai Mundur dari Menpora, Zainudin Amali: Enggak Masalah, Kenapa?

Langsung Jadi Komisaris Mandiri Usai Mundur dari Menpora, Zainudin Amali: Enggak Masalah, Kenapa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke