Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kans Prabowo Maju pada Pilpres 2024

Kompas.com - 05/02/2022, 07:45 WIB
Ardito Ramadhan,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi salah satu sosok yang diprediksi akan kembali maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Meski selalu kalah dalam tiga edisi pilpres sebelumnya, mantan Pangkostrad itu konsisten berada di papan atas bursa calon presiden hasil survei elektabilitas yang diselenggarakan sejumlah lembaga.

Direktur Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menilai, jabatan Prabowo sebagai menteri pertahanan berpengaruh besar dalam menjaga elektabilitas Prabowo.

Baca juga: Posisi Prabowo sebagai Menhan Dinilai Bantu Jaga Elektabilitas, tapi Belum Meningkatkan

"Kalau beliau tidak menteri pertahanan, belum tentu juga terjaga, mungkin downgrade terus. Tetapi, karena beliau punya posisi itu, dia bisa me-maintain elektoralnya dengan baik, elektabilitasnya tetap terjaga," kata Pangi saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/2/2022).

Pangi menjelaskan, jabatan menteri pertahanan membuat Prabowo memiliki panggung untuk menunjukkan kinerjanya kepada publik dan hal itu turut menjadi perbincangan publik.

"Ini yang kemudian terekam di benak publik, nama beliau menjadi penting untuk dipertimbangkan pada soal pilihan," ujar Pangi.

Kendati demikian, Pangi menyebutkan, elektabilitas Prabowo cenderung stagnan dibanding nama-nama lainnya yang juga berada di papan atas.

Menurut Pangi, jabatan menteri pertahanan yang disandang Prabowo juga belum cukup efektif untuk meningkatkan elektabilitas eks Danjen Kopassus tersebut.

"Dia sudah berhasil mempertahankan elektabilitasnya, tapi belum berhasil meningkatkan elektabilitasnya," kata Pangi.

Ia berpandangan, merapatnya Prabowo ke pemerintahan Presiden Joko Widodo membuat Prabowo kehilangan dukungan dari sebagian pendukungnya yang kecewa dengan keputusan tersebut.

Namun, di sisi lain, Prabowo juga tidak memperoleh tambahan suara yang signifikan dari pemilih Jokowi. Menurut Pangi, survei menunjukkan pendukung Jokowi cenderung mendukung Ganjar.

"Jadi Prabowo ditinggal tapi basis penambahannya enggak semua pemilih Jokowi ke Prabowo," kata Pangi.

Karena itu, menurut Pangi, basis pemilih Prabowo kini berasal dari basis pemilih loyalnya, pemilih Gerindra, serta sebagian kecil pemilih Jokowi.

Ia mengatakan, Prabowo mesti menunjukkan keberhasilannya dalam memimpin Kementerian Pertahanan untuk mendongkrak elektabilitasnya menjelang 2024.

Baca juga: Prabowo Dinilai Tak Bisa Hanya Andalkan Citra Tegas Bila Ingin Kembali Maju di Pilpres 2024

"Jadi publik itu enggak penting janji, tapi bukti sebetulnya, buktikan saja beliau sebagai menhan (menteri pertahanan) dia bisa berbuat apa, publik akan melihat itu," kata Pangi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com